Sepulang Munah dan Didi dari kondangan Rini pun menyampaikan pesan dari Ikhsan untuk Munah agar berpartisipasi untuk acara yang akan diselenggarakan sore nanti di musala.
Munah memilih membuat pisang molen goreng, karena memiliki stok pisang mateng. Munah meminta Rini untuk membuat adonan selimut buat molen pisang untuk diendapkan dulu dan dibuat setelah salat asar agar rasanya masih enak saat dibawa ke musala nanti.
"Siapa yang ke sini Rin," tanya Munah.
"Ustadz Ikhsan sendiri Bik," jawab Rini.
Jawaban yang langsung membuat Munah semangat meledek sang kemenakan padahal Rini sendiri tidak terlalu antusias dengan topik pembahasan Ikhsan. Seperti apapun Bibiknya mengompori Rini. Rini tetap pada pendiriannya, tidak tergoda sama sekali memikirkan Ikhsan jikalau memang apa yang Munah katakan benar, Ikhsan memang menaruh perasaan padanya. Rini sudah pasrah menyerahkan jodoh, rejeki dan semua jalan hidupnya pada Allah saja.
