Tun memang kadang merasa bersalah selalu bersikap acuh pada Dinda, tapi kalau mengingat dirinya selalu disalahkan setiap kali menanyakan cucu dari Andi, dia merasa Dinda menjadi penyebab utama menjauhnya ketiga anak Tun yang menjadi sangat jarang berkunjung. Disalahkan oleh Astri, Alisa, Bagas bahkan Andi sendiri. Padahal dia hanya ingin Andi memiliki anak yang soleh dan soleha dari darah dagingnya sendiri, membuat Tun semakin tidak suka dengan keberadaan Dinda.
Kini saat Andi langsung mendapatkan kedua bayi kembar sepasang, Tun merasa lega. Setidaknya dia tidak harus mencemaskan Andi yang istrinya tak kunjung hamil. Namun melihat dua bayi Dinda dan Andi yang tak berdosa sedang terlelap di hadapannya, membuat Tun merasa harus berusaha mengurangi rasa tidak sukanya pada Dinda.
Tun mengayun kedua cucunya dengan lantunan shalawat badar yang dia nyanyikan dengan penuh rasa suka cita.
Shalaatullaah Salaamullaah 'Alaa Thaaha Rasuulillaah