Andi menarik napasnya, mencoba mengatur emosi yang mulai membuat dirinya terasa panas. Dia sudah bingung menghadapi sang ibu agar tidak terkesan disalahkan.
"Aku mau ngasih tahu kalau Dinda-,"
"Dinda minta cerai dari kamu? Ibu sudah tahu. Kata kakakmu dia minta cerai karena ingin kamu tak lagi membantah keinginan ibu, tak menolak permintaan ibu," sela Tun lagi membuat ucapan Andi kembali terpotong.
"Bagus sih, soalnya gara-gara dia kamu memang jadi pembangkang. Gak nurut lagi sama ibu," imbuh Tun yang membuat tangan Andi meremas erat ujung sofa yang dia duduki.
"Dinda hamil," tegas Andi dengan satu tarikan napas yang langsung membuat Tun terdiam seolah dia tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar dari Andi bahwa Dinda, menantu perempuan satu-satunya di keluarga Priatna kini sedang mengandung cucu yang telah lama dia nantikan.