Leni menarik napas dalam-dalam dan dia hembuskan perlahan. Kedua tangannya saling bertautan di atas pangkuan. Kaki kanannya menyilang dan menumpang di atas lutut kaki kiri. Kedua bola mata indah dengan manik hitam, bulu mata lentik dan alis tebal yang alami kini menatap lurus ke arah jendela. Di sana terdengar anak-anak yang berlari hendak masuk ke dalam rumah.
"Mamah, bude Wiwin," seru dua gadis cantik bermuka sama.
Si gadis dengan pipi yang lebih tembam memakai kaos lengan panjang berwana biru muda dengan celana panjang kotak-kotak dengan warna dasar biru tua dilengkapi dengan kerudung berwarna biru tua juga.
Di belakang dia, mengekor gadis dengan muka yang tak beda jauh dengannya, hanya saja dia terlihat lebih tirus, dia memakai baju yang sama hanya berbeda warna kaos, dia memakai kaos berwana toska.
"Si kembar Inka dan Qila," bisik Lelis yang diangguki oleh Wiwin.
"Sini sayang, salim dulu sama tante Lelis, teman bude Wiwin."