"Hai Win, sudah sampai," sapa seorang wanita cantik dengan rambut tergerai hingga ke bahu.
Dia memakai kacamata, hidungnya mancung, wajah polos tanpa riasan. Namun, sudah dipastikan Si wanita rajin melakukan perawatan mahal sehingga kulitnya mulus, bak porselen yang berkilau. Gamis berwarna peach dengan kombinasi batik magenta yang dia kenakan membuat penampilannya terlihat anggun dan berkelas.
"Iya, Lis, sini," panggil Wiwin menarik tangan Lelis yang masih mengagumi wanita di depannya yang meskipun terlihat sudah berumur, tetapi kecantikannya begitu memukau.
"Ini kenalin, Lelis Mustika Ningrum," sambung Wiwin memperkenalkan Lelis.
"Mbak Lelis, saya Marleni."
"Marleni,"ulang Lelis.
Wanita bernama Marleni di depannya mengulurkan tangan, Lelis membalas menjabat tangan Leni sembari berpikir, dimana dia mendengar nama Marleni.
"Aku kok kayak pernah tahu Marleni, tapi dimana ya," desis Lelis lirih, tepi masih bisa didengar Wiwin dan Leni.
