"Yang kami takutkan, kalau misalnya mobil itu dilunasi atas nama bapak, nantinya BPKB mobil itu bisa digadaikan tanpa sepengetahuan kita," jelas Ardi pada sang istri.
"Kalau BPKB mobil ini atas nama orang lain, bapak nggak bisa dong nyimpan BKPB yang sewaktu-waktu bisa dijadikan jaminan untuk mnegambil hutang," imbuh Ardi lagi memberikan penjelasn pada sang istri.
Yesa manggut-manggut mendengarkan penjelasan dari suaminya, dia juga minta maaf pada Alam karena sempat berburuk sangka pada sang kakak ipar karena masalah ini.
"Mulai sekarang, kita mesti siap-siap kalau sewaktu-waktu tanah dan rumah bapak juga disita bank," celetuk Alam yang membuat Yesi melotot ke arahnya.
"Kok bisa Mas?"
"Kita itu tidak tahu berapa total hutang bapak, selama ini kita hanya diam dan selalu nurut memberikan bantuan pada bapak ketika beliau kesulitan membayar angsuran hutang ataupun kedit. Jadi wajar saja kalau Mas Alam ngomong seperti tadi," timpal Ardi memberikan penjelasan pada sang istri.