Yesi dan suaminya terlihat sangat sibuk di gudang untuk memilah dan memisahkan barang rongsokan sesuai jenisnya. Mimi juga berada di sana, mereka hanya bertiga, tanpa bapak.
"Apa bapak pergi ya Mas?"
Alam mengangkat kedua bahunya. Tanda tidak bisa menjawab pertanyaan Yesa.
Mobil langsung dimasukan dalam garasi, mereka keluar beriringan dan langsung berjalan menuju gudang rongsokan. Biasanya, mereka datang ke sana sebelum jam delapan pagi. Namun, seusai sahur Yesa menelepon Yesi, memberitahu mereka akan datang terlambat. Yesa juga menceritakan niatnya bersama Alam yang hari ini akan mengutarakan keinginan mereka untuk berhenti bekerja di tempat bapak.
Awalnya Yesi terkejut mendengar pengakuan saudara kembarnya, tapi setelah Yesa menjelaskan dan mengirim foto dua lembar kertas yang dia dapatkan dari Lelis. Akhirnya, Yesa dan Ardi mendukung niat kedua kakak mereka. Mereka juga berdoa agar semuanya berjalan lancar agar giliran mereka pamit pun semakin cepat.