"Apa aku tanyakan pada Kakak saja ya?" ucap Grizelle yang tengah berbaring setelah selesai membersihkan diri. "Tapi, apa tidak apa-apa aku bertanya? Bukankah nanti suasana di antara kita akan menjadi canggung? Tapi aku tidak mau terus terpikirkan kata-kata Bela!" Grizelle mengacak rambutnya kesal. Ia merasa bingung harus bagaimana.
Di saat Grizelle tengah bimbang, bel apartemennya berbunyi. Dengan cepat ia pun bangkit dari tempat tidurnya dan membuka pintu. Di sana, ia melihat sosok yang hampir setiap hari ia lihat. Levin, pria yang tinggal di depan unit apartemennya datang sembari tersenyum hangat.
"Hai! Apa aku boleh masuk?" tanya Levin begitu melihat Grizelle.
Wanita yang sempat tertegun melihat Levin sontak kembali tersadar karena suara yang masuk ke telinganya.
"Ah, te-tentu. Ayo masuk!" ucap Grizelle. Ia membiarkan Levin masuk terlebih dahulu setelah itu ia menutup pintu dan meminta pria itu untuk duduk. "Sebentar ya, aku buatkan minuman dulu," imbuh Grizelle.