Setelah selesai, Grizelle masih berusaha melarikan diri. Dia terlihat jelas enggan berbincang dengan Rery. Namun, pria itu tidak lagi bisa bersabar. Ia menarik tangan Grizelle dan memintanya duduk.
Meski duduk bersebelahan, tetapi mereka saling berhadapan. Rery mengangkat dagu Grizelle karena sejak tadi wanita itu terus menunduk.
"Ada apa denganmu? Mana wanita galak dan berisik biasanya. Kamu benar-benar tidak cocok terdiam seperti ini," ucap Rery. Di tengah tatapan tajamnya, ada kekhawatiran yang terpancar.
"Bicaralah, aku tidak ingin kamu memendam sendiri kekhawatiran itu," ucap Rery. Tangan yang menggenggam Grizelle beralih ke pipi wanita itu.
"Apa tidak apa-apa aku mengatakannya?" Grizelle mulai mengangkat pandangan. Ia pun menatap idolanya dengan tatapan sedih.
Rery mengangguk. "Bicaralah!"