Sampai pada pulang sekolah pun Gerald sama sekali tak ingat dengan Gina. Cowok itu terlalu asik dengan Yuni sampai-sampai melupakan seseorang yang selalu hadir di hidupnya.
Gina yang melihat dari kejauhan tepatnya di ujung lorong menuju parkiran hanya bisa terdiam saja. Tak ada raut sedih, ataupun kecewa, ia menampakkan wajah datar yang tak bisa dibaca apa artinya.
"Lo pulang bareng Yuni Ger?" tanya Alder yang gatal sekali mulutnya ingin menegur sahabatnya itu. Kalau tidak mikir Rahel yang ingin melihat seberapa teganya Gerald mungkin sudah dari tadi ia lakukan.
"Iya,"
Yuni tersenyum lalu memeluk lengan Gerald erat, "tadikan gue pergi sama dia, otomatis gue juga pulang sama dia,"
Vian menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal. 'njir... Kok Gerald jadi gini?' batinnya.
Seorang gadis berbalik arah, ia tak kuat melihat adegan itu walaupun ia tidak mendengar dan tau cerita disana.
"Tahan Gin, Lo kan kuat," gumamnya.