*Asrama, 15:40*
"Eh, kamu kan..."
"Ada apa?" jawab nya.
"Ah. Tidak ada apa apa" ujar ku.
"Yasudah kalau gitu." ucap nya dingin sambil membuka pintu.
Kemudian aku pun ikut melangkah masuk....
"Eh!, kenapa kamu ikut masuk!" bentak nya.
"Aku kan juga di kamar ini" ujar ku terheran.
"Eh?"
"Ehh?" ucap ku bingung.
"Hahhh, k-ke-kenapa kamu sekamar dengan ku" teriak nya dengan wajah memerah.
"Ya, karena sudah di tentukan oleh kepala sekolah kan?. Lihat aku juga punya kunci kamar ini." ucap ku sambil menunjuk kan kunci kamar.
"Sini kan kunci nya!" bentak nya, mengambil kunci ku lalu membanting pintu.
whushhhhhhhh
Aku terpaku diam....
"Ano..., pintu nya buka dong." ujar ku sambil mengetuk pintu.
"Halo ada orang tidak!" teriak ku masih mengetuk pintu.
"Tachibana, buka pintu nya," ucap ku lelah dari tadi berteriak.
Krekk
Pintu terbuka sedikit...
"Kau tau nama ku?" tanya dia sambil mengumpat dibalik pintu.
"Ah. Ya karena kamu terkenal, banyak yang membicarakan mu. Jadi aku tahu nama mu." jawab ku.
"Apakah aku seterkenal itu yah?" ujar nya bingung.
"Bagaimana tidak terkenal, MP mu kan tertinggi di Academy" jawab ku sambil menjelaskan.
"Memang nya 10.000 MP itu sangat besar yah?" tanya dia terheran.
"Eh?, tunggu dulu, bukan nya MP mu 100.000 yah?" jawab ku bingung.
"Hah!?, siapa yang bilang begitu, itu terlalu besar tahu. Memang nya ada yang MP nya sebesar itu?" kaget nya sambil kebingungan.
"Kan, dia pun sependapat dengan ku." bisik ku dalam hati.
"Ah, tapi mereka bilang 100.000" ucap ku sambil mengingat ingat perkataan mereka.
"Haah, mungkin mereka cuma menipu mu" ujar nya.
"Ya. Seperti nya mereka cuma mempermainkan ku" kata ku kesal.
"Ha, baiklah." ucap dia sambil menutup pintu nya lagi.
"Kenapa di tutup lagi!" teriak ku.
***
Karena lama pintu nya tidak di buka buka, aku pun pergi ke penginapan di kota tempat kemarin aku menginap untuk mengambil koper ku.
Sambil berjalan aku melihat kota yang sangat ramai ini. Orang berlalu lalang, kereta yang selalu lewat, toko toko yang buka di sepanjang jalanan kota. Kota yang sangat ramai.
Sejarahnya pulau Magatama ini dibuat oleh 4 negara yang ada di benua Ranvild untuk memudahkan perdagangan antar negara, dan juga untuk pengembangan teknologi dan sihir.
Seperti itulah sejarah yang aku ketahui sejauh ini tentang pulau ini. Ya walaupun di sebut sebuah pulau tapi ini seperti sebuah negara tersendiri.
Dan sekarang, pulau ini sudah berkembang pesat, apalagi setelah di bangun nya Academy Magatama, semakin banyak orang yang datang dari luar benua pun untuk belajar sihir di sini....
Kemudian aku pun sampai di penginapan. Lalu aku masuk menuju kamar ku kemarin, kemudian mengemasi barang barangku ke koper.
Setelah selesai aku pergi ke tempat resepsionis untuk mengembalikan kunci kamar, setelah itu aku pun beranjak pergi dari penginapan itu kembali ke asrama.
Saat perjalanan menuju asrama...
"Ah!, toko kue, siapa tau Tachibana suka ini"
Kemudian aku membeli kue untuk Tachibana.
"Siapa tahu dengan ini dia mau mengizinkan ku masuk hihihi"
***
Sesampai nya di asrama...
Aku pun kembali ke kamar tadi, lalu aku melihat Tachibana yang sedang menyender di depan pintu.
"Sedang apa kamu di depan pintu?" tanya ku.
"Ah!, tidak ada apa apa, aku sedang menunggu seseorang" jawab nya sedikit panik.
"heehh, jadi siapa yang kamu tunggu?"
"Aku bilang seseorang.... Oh iya kamu dari mana?" tanya nya sambil mengubah topik.
"Oh, aku habis dari penginapan mengambil koper ku" jawab ku sambil menunjukan koper.
"Jadi kemarin kamu menginap di penginapan yah?" ujar nya heran.
"Memang nya kamu datang kesini tidak menginap dulu?" tanya ku.
"Ya, aku langsung tinggal di asrama ini," jawab nya.
"Jadi itu sebab nya aku tidak di perbolehkan masuk karena ini kamar mu?"
"Y-ya, awal nya aku kira begitu. Tapi karena sudah peraturan nya, jadi apa boleh buat. Bukan karena aku kasihan kepada mu yah!, hanya saja ini peraturan tahu!" ujar nya malu malu.
"Iya iya. Jadi apakah aku boleh masuk?" tanya ku.
"Umm" angguk nya.
Kemudian Tachibana membuka kan pintu, lalu aku pun masuk.
"Woah, ternyata kamar nya luas!" ujar ku sambil melihat lihat.
"Kasur mu yang sebelah sana" ucap nya sambil menunjuk kasur yang sebelah kanan.
"Ini terlalu berdekatan apa tidak apa apa?" tanya ku.
"Jika kamu pencet tombol ini"
Engggg. Suara mesin.
"Woah!" ucap ku kagum.
Sebuah tembok tipis menjulang dari sela kasur, untuk memisahkan kedua kasur itu.
"Ternyata begitu yah. Canggih juga!" ujar ku masih terkagum.
"Kamar mandi nya sebelah sana, dan dapur di sana," kata Tachibana sambil menunjukan tempat nya.
"Iya baik, sudah semua kan?" tanya ku.
"Ya, cuma ada itu saja." jawab nya.
"Oh iya. Aku tadi membeli kue apakah kamu mau?" ucap ku sambil mengambil kue tadi yang ku beli.
"Wah kue!. Hemm. Ya apa boleh buat jika kamu memaksa aku akan menerima nya." ujar nya yang masih saja terlihat angkuh.
"Baiklah, aku akan ambil piring nya dulu" kata ku.
"Biar aku saja yang ambilkan!" ujar nya bergegas ke dapur.
Kemudian Tachibana pun kembali membawa piring dan sendok.
"Kamu mau yang mana?" Tanya ku.
"Yang stroberi saja!" jawab nya bersemangat.
"Ini ambil"
"Wahh. Stroberi!" ucap nya senang.
"Apakah kamu sesuka itu dengan rasa stroberi?"
"Stroberi itu yang terbaik tau!" ucap nya sambil memakan kue nya dengan lahap.
"Ternyata dia manis juga jika tidak marah marah, tidak sia sia aku beli kue ini tadi hihihi" ucap ku dalam hati sambil tersenyum kecil.
"Ada apa kamu senyum senyum?" tanya dia.
"Ah, eh tidak ada apa apa kok" jawab ku.
"Oh iya, Tachibana--"
"Karin"
"Eh?" bingung aku.
"Panggil aku Karin saja, jangan Tachibana terus" ucap nya.
"Ah iya, Karin..." ucap ku.
"Yup!, itu lebih baik" ujar nya senang.
"Kamu belum tau nama ku kan?" tanya ku.
"Kotagawa Ryuichi, kelas B." jawab nya.
"Hoh, ternyata kamu tau aku?"
"Bagaimana tidak tau, mereka selalu bertanya padaku. Ne, hei, di kelas B kan ada juga yang berambut putih seperti mu, apakah kamu saudara nya, sepupu nya atau adik kakak. Mereka selalu saja menanyakan seperti itu" ujar nya sambil mengehela nafas.
"Ternyata ada juga yang menanyakan seperti itu ke kamu hahaha." tawa ku.
"Ya, seperti itu lah." ungkap nya sambil melanjutkan memakan kue.
Setelah berbincang bincang, dan menghabiskan kue, tak terasa jam pun menunjukan pukul 17:30.
Kemudian aku pun bergegas membereskan barang barang ku.
"A-aku mau mandi duluan" ujar nya.
"Baiklah aku mau membereskan barang barang ku dulu" ucap ku.
"A-awas kamu jika m-mengintip!" gertak nya malu.
"Ya, mana mungkin aku berani"
Kemudian aku pun membereskan barang barang yang tadi ku bawa dari penginapan ke dalam lemari.
Setelah selesai membereskan barang barang, aku pergi menuju balkon.
"Woah, tinggi juga,"
"Yah nama nya juga lantai 3" katanya berdiri di belakang ku.
"H-eh, kamu sudah selesai mandi nya" ucap ku kaget.
"Iya sudah" balas nya singkat.
"Kalo gitu giliran ku mandi" kata ku, berjalan meninggalkan balkon.
Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, aku melihat karin yang sedang duduk di sofa sambil menonton tv, kemudian aku menghampiri nya.
"Sudah selesai mandi nya?" sapa nya.
"Iya sudah" kata ku sambil duduk di sofa.
"Emm..." gumam nya.
"Apa yang kamu tonton?"
"Apakah kamu tidak melihat nya!" jawab nya, fokus ke tv.
Saat ku lihat tv, ternyata dia sedang menonton berita yang sedang membahas pergantian pemimpin negara Burtenhild.
"Apakah kamu sangat tertarik dengan berita itu?, sampai fokus seperti itu." kata ku sambil melihat karin.
"Ya, karena ayah ku juga salah satu calon kandidat nya" ungkap nya.
"Eh!. Ayah mu mencalonkan diri sebagai kandidat pemimpin negara?" kaget ku.
"K-kenapa kamu kaget begitu, itu biasa saja tau, kan belum tentu juga ayah ku menang."
"Ya tetap saja, itu hebat tau!" kagum ku.
"Ya, begitulah..." gumam nya.
"Berarti kamu dari Burtenhild yah?"
"Iya, aku dari sana. Kamu sendiri?"
"Kalo aku dari Vitegra"
"Wah barat yah..."
"Ya. Seperti itulah."
...
Setelah menonton tv cukup lama, hari pun sudah larut malam. Kemudian aku pergi ke kasur dan membaringkan diri ku.
"Hah, besok hari pertama ku sebagai siswa Academy akan dimulai yah..." gumam ku.
Lalu datang karin ke kasur nya.
"Kamu mau tidur juga?" tanya ku.
"Ya, sudah malam"
"Baiklah, selamat malam" ucap ku sambil menekan tombol pemisah kasur.
"Ya, selamat malam" ucap nya juga.
Kemudian aku memejamkan mata....
Semoga hari hari ku di Academy berjalan dengan lancar.
Awal dengan damai dan akhir dengan kedamaian....