Dalam wajah yang sedikit syok, Clara berjalan. Menjari langkah kaki orang yang ada disebelah nya saat ini. Lantai yang sedikit licin dan banyak sekali kursi panjang berjajar kebelakang. Pintu besar telah di buka dan mereka berdua masuk.
Seorang jaksa hukum telah duduk di depannya ada sebuah palu. Mertua Clara meliriknya dengan pandangan yang mengerikan sekali. Ronald disana menangis dan berusaha untuk menggapainya.
"Ada apa sebenarnya?" Tanya Clara dengan berbisik pada Randy.
"Kau akan tau nanti." Jawab pria itu.
Mereka berdua duduk kursi yang telah disiapkan. Clara mengikuti acara ini dengan baik. Sang jaksa hukum dan pengacara saling berdebat karena konflik yang bahkan tidak dia pahami sama sekali. Dia baru sadar bila ini adalah sidang perceraian karena KDRT dan pemaksaan yang bersangkutan dengan hak asasi manusia.