Meski cupang itu tidak serius, Diana tetap bersikeras untuk tidak mengizinkan Kevin mengunyah lehernya di malam hari.
Tapi pria ini melakukan yang sebaliknya. Semakin dia melawannya, semakin galak dia. Sampai akhirnya, dia menggertaknya di tempat tidur sampai dia hanya bisa bersenandung dan memohon belas kasihan. Lalu dia tidak terus mengoyak lehernya, tapi kekuatan tubuh bagian bawahnya semakin meningkat.
…
Di tengah malam, Diana tertidur dan menemukan bahwa pria di sampingnya tidak ada. Ketika dia bangun, dia melihatnya di ruang tamu, seolah-olah dia baru saja menjawab telepon. Melihat Diana bangun, dia meletakkan ponselnya dan melemparkannya ke sofa.
"Kenapa kamu bangun?"
"Apakah kamu masih memiliki banyak pekerjaan di Jakarta? Sebenarnya, kamu tidak harus tinggal di kota Surabaya untuk menemaniku. Aku punya waktu satu bulan untuk langsung kembali ke Jakarta. Kamu tinggal di sini bersamaku apakah itu tidak akan menunda pekerjaanmu terlalu banyak? "