"Kalian terlihat serasi, akankah aku memiliki keponakan yang usianya lebih cocok menjadi nenekmu?" Tanya Rosse remeh.
Dia meremas kuat tali yang mengikatnya. Marry menatapnya marah, darahnya berdesir melihat keberanian Rosse.
Emmamuel terbahak, "bagaimana dengan pilihanku? Sebagai kerabat aku ingin penilaianmu."
Rosse tersenyum remeh, "ah, kalian sangat cocok. Kau akan makmur bersamanya, soup buatannya sangat enak."Dia melanjutkan, "bisa kau jelaskan kenapa sangat membenciku? Di kepalaku saat ini sedang memikirkan berbagai kemungkinan, dan paling dekat adalah kau mencintai Eddy. Berharap setelah kematian ibunya Rich kau lah yang menggantikan posisinya. Jika iya, mimpimu sangat malang." Tatapannya menusuk pada Marry.
Marry mengepal kuat tangannya, jika Emmanuel tidak menahannya mungkin wajah Rosse sudah rusak sekarang. Dia tidak aka membiarkan hal itu terjadi karena dia memiliki rencananya sendiri.