"Misteri," jawab Rosse tenang. Dia berjalan dengan tubuh tegak, menonjolka bagian tubuhnya yang pasti sangat di gilai pria manapun.
Pembawaannya yang anggun membuatnya tampak mahal dan berharga.
"Misteri?" Tanya Bethany penasaran.
Rosse berhenti di depan setangkai bunga mawar yang sedang mekar, menatapnya lekat sambil menjelaskan, "kau hanya bisa menikmati tanpa bisa menyentuh apalagi memilikinya."
"Benarkah? Tapi banyak orang yang bisamemilikinya." Bethany juga melihat bunga yang di tatap Rosse.
"Tapi sesungguhnya kau tidak benar-benar memilikinya. Kau punya fisiknya tapi tidak dengan inti sarinya. Siapapun tidak akan ada yang menyangka bahwa setangkai mawar bisa membunuh tanpa menyentuh."
Tubuh Bethany menegang, dia dapat menyimpulkan ucapan Rosse sebagai ancaman bahwa jangan berani bermain api dengannya.