"Aku akui seburuk itu aku berpikir tentangmu dulu. Dan ya saat aku mengetahui kau masih perawan jantungku seperti di pukul keras dengan palu seolah menyadarkanku bahwa aku sangat keliru menilaimu dengan cara seperti itu, aku menyesalinya. Dan aku tau bahwa penilaianku tidak pernah berarti untukmu."
Dia memandang punggung kecil Rosse, ingin ia mendekapnya namun seperti kehilangan keberanian untuk melakukan itu.
"Aku sudah terbiasa dengan dengan semua pemikiran seperti itu. Kau bukan orang pertama yang melakukannya, dan akan lebih baik selalu berpikir seperti itu. Aku lelah, bisakah kau pergi?"Rich tidak berkata apapun tapi dia menuruti maunya Rosse. Dia pergi meninggalkan wanita yang sangat di cintainya itu dengan hati yang sakit dan juga marah dengan dirinya sendiri.
Seharusnya dia tidak mengatakan hal itu, bukan pembicaraan seperti ini yang dia harapkan.
'SHIT!' Umpatnya keras dalam hati.
'Eddy, kalian sungguh berbeda. Aku merindukanmu' batin Rosse.