Rosse mengangkat wajahnya, "seperti inilah dirimu. Kau menekanku sampai rasa sesak menghimpit jantungku. Apa aku punya pilihan? Tentu saja tidak kan?"
Rosse bangkit meninggalkan Rich sendiri yang diam membisu.
Dia dan Rosse tidak pernah bisa saling bicara dari hati kehati. Itu di karena kan wanita itu selalu menolak dirinya, dan dia yang ingin terus masuk.
'Rich, tidak adakah lagi harga dirimu?' Batinnya.
Dalam keadaan marah dia pergimeninggalkan mansion.
***
Rosse terus memuntahkan apa yang masuk kedalam mulutnya, saat ini dia sedang berada di dalam kamar mandi dan duduk di depan toilet.
Tubuhnya sudah lemas, kepalanya pusing serta seluruh sendinya ingin rontok.
Bertahan Rosse. Kau harus kuat, jangan sakit lagi, jangan buat orang di sekitarmu kesusahan lagi. Kita harus segera menyelesaikan ini lalu pergi yang jauh' batinnya.