"Dia butuh psikiater dan obat." Putus Drystab ketika sudah tiba di kamarnya bersama Jarvis.
Semalam setelah pulang dari acara, tiba-tiba Alexa mengalami serangan panik mendadak. Untung mereka kembali saat sudah tengah malam dan semua penghuni kastil sudah terlelap, jadi tidak ada yang menyadari kejadian itu.
"Kau Pikir aku tidak memikirkan apa yang dia butuhkan? Sudah aku bujuk ribuan kali, tapi dia menolak." Ketus Jarvis. Dia menyugar rambutnya kasar, dadanya naik turun menahan emosi.
"Kau tidak bisa mendengarkannya, kalau seperti ini terus dia bisa gila." Balas Drystan tidak kalah ketus.
"Tuan besar sudah pernah memanggil psikiater, kau tau apa yang terjadi? Lexa mengurung diri, duduk di pojok ranjang dalam keadaan ruangan yang mati. Satu orang pun tidak bisa masuk kedalam kamarnya." Desis Jarvis.
Drystan sedikit tersentak mendengar hal itu. Sampai sejauh itu Alexa tidak percaya pada orang lain. Hidup sesulit apa yang sudah di jalani wanita itu, pikinya.