Hatinya sudah kosong sekarang, dia sudah menyerah. Jiwanya sudah tidak kuat lagi dan akhirnya memilih pergi.
Matanya tertutup perlahan, Rich yang melihat itu panik. Dia mengguncangkan tubuh Rosse namun tidak ada reaksi, yang ia rasakan hanya napas yang masih menderu pelan dan lemah.
"Bangun! Jangan membuatku takut!" Dia mengguncang tubuh Rosse, matanya memerah karena menahan tangis yang hampir meledak.
Tubuh Rosse tidak bereaksi, dia seperti mayat. Yang membedakan hanya detak jantungnya yang masih berbunyi serta nadinya yang berdenyut.Bukan ini harapannya. Bagaimana mungkin wanita ini bisa berpikir mengakhiri hidupnya.
"Jangan main-main denganku Rosseanne!" Teriak Rich, airmatanya mengalir. Dia takut Rosse tidak akan bangun dan meninggalkannya.
"Kumohon, sayang sadarlah. Maafkan aku." Seperti orang kesetanan dia mencium bibir Rosse yang dingin, dia berharap cerita putri tidur yang melegenda itu menjadi nyata.