Dia bangkit melepaskan luaran gaun tidurnya dan hanya menyisakan dalamannya saja yang hanya memiliki satu tali berbahan sangat tipis.
Dia mengurai rambutnya, membiarkannya tergerai dengan indah. Berjalan kearah balkon, dia membuka tirai seketika hawa dingin menusuk ketulang dan hatinya.
Dia mati rasa, kaki telanjangnya menyentuh teras dan berjalan menuju pinggiran balkon dengan tatapan kosong.
'Ed, maafkan aku. Semoga kau mau menerimaku, aku berjanji tidak akan mengganggumu' batinnya.
Wajah Edward yang selalu tersenyum padanya seketika terbayang.Airmatanya terus mengalir, semua kenangannya bersama Edward dan Jack berputar bagai kaset yang menampilkan cuplikan-cuplikan kenangan indah yang menyenangkan, moment-moment itu membuatnya serasa hidup dan menjadi manusia yang sempurna.
Hanya mereka berdua yang tulus padanya sampai akhir, dan hanya mereka yang menerimanya tanpa pamrih.
