"Dia melarangku membuka tirai." Rich turun dari ranjang, dia menyusul Jack ke balkon.
Mereka duduk di sana menikmati udara dingin namun sangat enak untuk di nikmati. Hanya kurang minuman saja, kamar Rosse tidak menyimpan minuman berakohol itu.
"Dia selalu nyaman dengan kegelapan. Sejauh apa dia sudah menceritakan tentang hidupnya padamu?" Jack menatap Rich lekat.
Melihta keterdiaman Rich sudah dapat di simpulkan jika pria ini tidak tau apapun."Hidupnya sangat sulit, aku butuh waktu satu bulan membuatnya percaya padaku dulu." Jack berucap dengan bangga.
Rich mendengus kasar, dia akui dirinya tidak tau apapun tentang Rosse jika tidak mencarinya sendiri, wanita itu tidak mau berbagi apapun padanya. Sedikti pun tidak.
Jack memalingkan wajah, menatap Rosse yang terbaring tidur tak berdaya.
"Kau mencintainya? Aku bertanya sebagai wali. Anggap saja aku kakak laki-lakinya. Ayah terlalu tua untuku." Dimata hukum itulah status Jack atas Rosse.