Pukul empat pagi Rich kembali kekamarnya yang ada di lantai tiga sebelum para pelayan datang untuk memulai aktifvitas mereka.
Setelah memastikan Rosse tidak terganggu atas gerakannya, pria itu turun dari kasur dan mengambil cangkir teh miliknya dan membawnya serta.
Rich sengaja tidak memakai sendal agar tidak menimbulkan suara. Begitu keluar dari kamar ayahnya, dia melihat sosok hitam turun dari tangga dengan terburu.
Rich tidak mengejarnya, cuma dia tau bahwa sosok itu kembali ingin meneror wanitanya. Dan untungnya Rosse bersamanya malam ini sehingga wanita itutidur dalam keadaan yang begitu nyenyak.
Dengan tenang Rich naik ke lantai atas dan masuk ke dalam kamarnya. Dia sudah menghapal betul tata letak perabotan dalam mansion sehingga tidak akan menyentuh apapun saat berjalan dalam gelap.
Sekembalinya dari sana, dia tidak tidur lagi. Dia berbaring menatap langit-langit kamarnya dan membayangkan wajah Rosse kecil yang tersenyum di pangkuan seorang perawat yang sudah tua.