"Selamat pagi." Marry masuk kedalam kamar membawa sarapan. Dalam hati dia sangat lega karena Pintu kamar Rosse tidak terkunci dan wanita itu telah segar menikmati udara di balkon.
Rosse masih melamun, sapaan Marry sama sekali tidak meyadarkannya. Wanita paruh baya itu meletakkan sepiring sandwich dan susu.
"Melamun, kau tau banyak orang mati muda karena melamun." Rosse tersadar mendengar suara pelayannya. la menatap Marry lalu tersenyum kecil.
"Pagi Marr." Dia yakin wanita ini telah lebih dulu menyapanya. Rosse semakin tersenyum saat melihat wajah kesal Marry.
"Duduklah, temani aku sarapan." Rosse melirik menu sarapan yang menurutnya berat.
"Aku tidak bisa sarapan menunya seperti ini." Protersnya. la meminum susu putih rendah kalori.
"Harus. Kau tidak menyentuh makan siang, melewatkan makan malam. Dan sekarang ingin sarapan sereal? Tidakkah kau sayang pada tubuhmu yang ringkih itu?" Omel Marry, dia duduk di kursi sebelah Rosse.