"Hei, apa yang kau katakan? Menyerah untuk apa?" Tanya Jack. Rosse terlihat sangat rapuh dan kehilangan arah.
"Untuk hidup. Mungkin jika aku mati, semua bisa tenang." Jack menarik Rosse kedalam pelukannya. Tubuh Rosse bergetar, dia menangis hebat.
"Kau penganut agama yang baik. Kau tau sebesar apa dosa bunuh diri." Rosse megeratkan pelukannya.
"Kalau dimansion ini terlalu berat. Pulanglah ketempatku. Kau akan damai bersama Mozza."
Rosse menggeleng, "aku sudah bersumpah atas nama Edward."
Jack menggeleng, "persetan dengan
sumpah itu Rosse, dia akan mengerti." Harusnya dia tidak membiarkan Rosse pergi ke toilet sendirian malam itu, dengan begitu wanita malang ini tidak akan bertemu Rich dan terlibat sumpah.
"Aku tidak bisa mengabaikannya. Kau tau, Eddy tidak pernah melanggar sumpahnya padaku, dan dia mengajarkan bahwa sumpah dan janji adalah identitas seseorang." Tukas Rosse dengan terbata. Sesegukkannya menyayat hati.