Alexa terbangun karna merasa tenggorokannya sangat kering, ia ingin minum. Tapi ia merasakan perutnya ditimpa oleh beban yang sangat berat, dengan samar ia juga merasakan napas hangat seseorang ditengkuknya.
Tubuh Alexa menegang, ia ingin bangkit namun lengan kekar yang melingkar diperutnya bergerak semakin kuat memeluknya.
"Begini dulu sebentar, aku lelah." Alexa mengenal pemilik suara itu, ia mengingat kembali apa yang terjadi. Dan seketika pipinya memerah karna malu, bagaimana tidak, dia menangis dipelukan pria ini.
"Kau tidak mendengar dan melihat apa pun kan tadi?" tanya Alexa dengan suara serak khas bangun tidur, ingin memastikan perkataan pria ini. Ia ingat pria itu berkata seperti itu tadi.
Drystan semakin mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan kepalanya diceruk leher Alexa, menghirup dalam aroma yang selalu berhasil membuatnya tenang.
"Hem. Aku tuli dan buta untuk sesaat tadi." Jawab Drystan santai.