Chapter 5 - Catatan

Waktu telah berlalu dari hari ke hari, tidak terasa kalau aku telah melakukan sihir reinkarnasi. Melakukan kegiatan sehari-hari yang biasa aku lihat di pementasan teater. Aku menikmati semua itu, dengan mengikuti arus bersama keluarga baruku. Aku memperhatikan semua yang ada di sekitarku termasuk yang di lakukan ayahku.

Pada saat itu, ayahku sedang menyingkirkan Leviathan kecil mencuri sayuran dan buah buahan didepan rumah. Dan juga, aku memperhatikan gerakan serangan yang cukup menakjubkan untuk balita sepertiku. Ayahku selalu membanggakan diri, setelah dia melakukan pekerjaannya didepanku.

"Dira! Lihatlah Ayahmu benar hebatkan sayang!?" Dengan senyum lebar yang bersinar memberi jempolnya padaku.

Tetapi sayang sekali, terdapat jiwa orang dewasa didalam tubuh ini, dengan berbagai pengalaman yang tidak dapat dipercayai oleh Haya William, termasuk oleh siapapun yang akan mendengarkannya.

Pengalamanku itu, saat aku akan beranjak 6 tahun, aku telah kehilangan kedua orang tuaku didepan mataku sendiri, Hal itu merupakan pengalaman yang sangat pahit.

Serangan itu ditujukan untuk menggulingkan raja sebelumnya, diawali dengan serangan Balon udara yang berisikan gas beracun. Ditambah dengan hewan beracun, Balon itu ditembakkan diudara sehingga dengan cepat menyebar ke seluruh kota.

Namun keberuntungan menyertaiku, karena sebelum aku hampir terbunuh, ayahku memberikan obat penawar racun yang di buat oleh ibuku. Dengan cara memaksaku menelan obat tersebut.

Sehingga aku cukup kebal dengan serangan racun, dan keberuntungan lain dalam hidup, aku diselamatkan oleh April Wihtman pemilik panti asuhan sebelum aku di temukan oleh pasukan Nigel Worly.

Selama 2 tahun hidup dipanti asuhan aku dirawat dengan baik oleh April Wihtman. Aku dirawat dipanti asuhan yang pindah lokasi, karena panti asuhan yang ada didalam ibuk kota telah dihancurkan oleh pasukan Nigel Worly.

Sehingga membuat April Wihtman membawa anak anak yang selamat di panti asuhan masuk ke dalam hutan dan membuat panti asuhan yang baru.

April Wihtman merupakan sosok guru sekaligus ibu yang mengajarkanku membaca, dan menulis. Namun dia belum sempat mengajarkanku untuk peduli kesiapapun. Dia selalu menekan diriku untuk selalu mewaspadai siapapun termasuk dirinya saat di Sandra atau di ancam.

Aku diberitahu agar melarikan diri jika hal itu terjadi, karena aku di sebut masihlah anak-anak yang menjadi korban dari keserakahan seseorang. Namun kebersamaanku bersama April Wihtman, hanya bertahan 2 tahun. Disebabkan oleh pasukan Nigel Worly yang ingin menambah pekerja paksa.

Anak-anak panti asuhan dijadikan budak didalam penambangan mas, besi, dan minyak. Dan juga, Ada yang dijadikan sebagai bahan eksperimen gila dari bawahan Nigel Worly untuk menguji obat dan racun.

Dengan tega anak-anak dijadikan eksperimen gila, dibaringkan ditempat bedah dengan keadaan terikat kedua kaki dan tanganya. Sedangkan anak-anak yang berada ditambang diikat kedua kakinya agar tidak bisa kabur.

Aku merupakan bahan eksperimen dari bahawan Nigel Worly yang bernama Red Basil. Dia melakukan eksperimen gila dengan memberiku racun kemudian memberiku obat penawar agar aku bisa bertahan. Dia menciptakan racun yang tak terhitung jumlahnya, dan juga dia mencatat hasilnuya. Dan karena itu aku tidak dapat tidur dengan nyaman dan menderita tanpa istirahat.

Semua Itu seperti di dalam nereka yang tidak pernah berakhir.

Suatu hari aku mendapat kesempatan langka, yaitu aku dilepaskan dari ikatanku untuk memulihkan diriku. Aku tidak menyianyiakan kesempatan itu, aku menyiapkan Pisau dengan yang dioleskan racun. Setelah menyiapkan pisau dan kusimpan bawah Kasur, Aku tinggal menunggu kesempatan untuk membunuh Red Basil.

Aku diikat kembali dan dia melakukan eksperimen racun barunya. Kemudian kesempatan itu datang, Red basil terbawa suasana senang dan melepaskanku, dia pikir aku tidak dapat bergerak karena efek racun.

Aku pun langsung menusuk dengan tepat dijantung Red Basil dan dia pun langsung terjatuh. Bawahannya langsung datang, aku langsung melempar eksperimen racun agar tersebar diseluruh ruangan. Seketika bawahan Red basil didalam ruangan meninggal.

Namun aku tidak menyangka dengan pisau yang tertancap dijantungnya, Red basil masih bertahan. Aku pun berterima kasih pada Red Basil yang masih bisa bertahan dengan pisau yang tertusuk dijantungnya.

Kemudian, aku memotong kedua tangan dan menikmati jeritan dari red basil sampai meninggal. Karena jeritan dari Red Basil, pintu masuk gua dihancurkan, tempat eksperimen itu berada didalam penambangan.

Jadi Semua orang terjebak didalam penambangan tersebut dan terjadi keributan, aku pun menghampir tempat keributan itu. Aku mencoba menenangkan semua orang yang ada didalam penambangan bersamaku.

Namun tidak ada yang mendengarkan perkataan anak yang masih berumur 10 tahun. Tetapi ada tentara veteran yang berteriak, "Bahkan anak kecil seperi ini tidak kehilangan tekadnya!" Kakek dengan nama Haris Benson.

Aku pun mengingat sesuatu hal tentang tempat pelarian rahasia Red Basil, karena tidak mungkin, jika dia tidak menyiapkan tempat pelarian untuk dirinya, di saat dia berkode dengan teriakanya untuk menutup akses pintu masuk.

Aku pun memberitahu semua orang tentang jalan rahasia tersebut. Agar cepat ditemukan, aku meminta semua orang mencari jalan rahasia itu bersama. Kami pun berhasil menemukan jalan rahasia pelarian dari Red Basil yang berada dibawah ruangan eksperimen.

Hal itu, membuat semua orang dapat keluar dan selamat.

Selama 2 tahun menjadi bahan eksperimen gila membuatku dapat menggunakan racun didalam tubuhku. Setelah kejadian itu, aku menyadari aku satu-satunya anak yang mampu bertahan dari eksperimen racun.

Dengan kemampuanku itu, membuat Haris Benson ingin melatihku. Alasannya, agar aku dapat memanfatkan kekuatanku dengan baik. Aku pun mulai berlatih dasar-dasar bertarung darinya, dan dia juga yang mengajarkanku tentang dasar-dasar Ki.

Setelah aku menguasai dasar Ki. Aku bergabung dengan pasukan Nigel Worly sebagai tentara garis depan, aku bergabung untuk mengasah kemampuanku selama berlatih dengan Haris Benson.

Aku tidak menyangka pelatihan didalam pasukan Nigel Worly cukup keras untuk menjadi Kesatria individu yang kuat. Tetapi setelah keberhasilan peperangan, pasukan diberikan hadiah perempuan malam untuk para laki-laki yang menjadi kesatria sepertiku. Sehingga membuat kebanyakan orang setia kepada Nigel Worly dari pada kebabasan.

Namun aku selalu menolak dengan hadiah gadis malam, dan membiarkan gadis malam tersebut untuk beristirahat di kamarku. Dia selalu berterima kasih karena tidak menidurinya, aku pun melatih dirinya untuk pertahanan diri dan menjadi bawahan setiaku.

Mungkin dia sekarang telah menjadi Ratu yang kuat menggantikanku setelah berenkarnasi.

Setelah 13 tahun berlalu dari kudeta yang di lakukan oleh Nigel Worly, aku telah berhasil menjalankan rencana kudeta kepadanya. Yaitu dengan aku menjadi pasukan Nigel Worly selama 8 tahun agar mendapat simpatik dari pasukan lainya dan menyadarkan pandangan mereka yang salah jika mengikuti Nigel Worly selama ini.

Aku pun berhasil dengan rencana itu, dengan diam-diam aku membentuk pasukan untuk memberontak. Dan juga, mengamankan warga sipil ditempat yang aman. Aku menantang Nigel Worly ditempat umum, tujuannya untuk diketahui oleh bangsawan agar tersebar keseluruh Negeri di benua.

Setelah aku membunuh semua pasukan setia Nigel Worly, aku berthadapan langsung dengan Nigel Worly dan melakukan Duelist.

Usiaku saat itu 19 tahun.

Kami pun bertarung dengan kekuatan yang tidak berimbang, karena aku jauh lebih kuat dari Nigel Worly. Dia pun terpojok karena perbedaan itu, di dalam pertarungan dia mendapatkan luka fatal, sekaligus terkena racun yang ada didalam tubuhku.

Aku pun berhasil mengalahkan Nigel Worly di pertarungan Duelist.

Dengan kemenangan tersebut, aku menjadi Raja baru menggantikan Nigel Worly. Aku pun membunuh tikus yang mempunyai jabatan, dan juga membersihkan bangsawan yang berkhianat.

Dengan itu, Aku mengatur ulang pemerintahan didalam kerajaan, dan memberi tempat orang-orangku. Dan semua itu telah kurencanakan tanpa ada seorangpun yang tau.

Berita itu tersebar luas sehingga banyak dari kerajaan tetangga ingin mengambil kesempatan untuk menginvasi. Dan aku sadari ternyata hampir seluruh kerajaan masih menggunakan sistem perbudakan secara bebas di kerajaannya.

Aku pun memulai diplomasi, berkoalisi dengan beberapa kerajaan yang menerima pandanganku tentang perbudakan. Dan juga, aku mengibarkan bendera perang dengan kerajaan yang menolak pandanganku tentang perbudakan yang terjadi dikerjaannya.

Dan aku pun berhasil menguasai seluruh dataran dibumi.

Hal itu meruapakan, sebuah catatan pengalaman yang dimiliki oleh bayi saat ini.

Karena itu aku tidak begitu terpukau dengan kegiatan yang dilakukan ayahku, akan tetapi aku memahami dari maksud ayahku tersebut. Dengan membalas senyumannya, dengan senyum dan lambaian tangan kecilku yang terlihat sangat manis.

Kemanisanku itu merupakan daya Tarik yang aku miliki.

"Hehehe aku ini memang Manis! dan tampan siapapun yang melihatnya! Pasti terpukau!" Tanpa aku sadari ternyata aku mempunyai sikap seperti ayahku, yaitu membanggakan diri sendiri.

Sudut Pandang Teresa Carolina yang sedang menulis cerita pendek di jurnalnya.

Tidak terasa sudah 2 tahun sudah beralalu, namun sepertinya aku harus mempelajari banyak hal untuk bayiku. Dira mempunyai rambut pirang kemerahan dan mata jenaka, yang hampir memancarkan cahaya biru sementara tatapannya, memperlihatkan dirinya begitu cerdas. Aku telah membuat kesimpulan bahwa Dira adalah bayi yang paling manis dan menggemaskan.

Tetapi aku berencana untuk menjadi ibu yang tegas dan adil.

Karena aku tau Dira akan mendapatkan masalah dimasa depan, jika aku tidak menjadi ibu yang ketat dan tegas. Aku tidak bisa mengandalkan suamiku untuk mengajarkan Dira kecil akal sehat.

Bukannya aku tidak percaya William, Demi para Dewa, William mencoba mengajari bayi kami cara bertarung ketika dia hampir tidak bisa merangkak ditanah. Hal itu belum waktunya bagi Bayiku yang mempunyai kulit tipis, lembut yang dapat menjadi kasar.

Kronologis Kejadian

"Bamm! Kenapa kamu mengajari bayi kita bertarung, dira masih bayi sayang, jika kulit lembutnya jadi kasar, awas kau!" Aku memukul kepala William.

"Iyya sayang maaf, aku melihat dira tetarik saat aku memainkan pedangku," Dengan wajah yang penuh penyesalan.

"Dasar kamu ini, tidur diluar jangan di kamar!" Aku berjalan memasuki rumah meninggalkan William di luar halaman.

"Sayang maaf, aku gak akan melakukan ke inginanku lagi," Dengan wajah penuh penyesalan agar aku memaafkanya.

"Baiklah… Masuk kedalam rumah jangan sampai sakit! Nanti aku juga yang repot!" Karena aku melihat penyesalan yang William lakukan, aku menyuruhnya masuk kedalam rumah.

Aku tahu Dira ini akan berubah menjadi seperti ayahnya, jika aku meninggalkannya. Begitu dia mulai belajar berjalan aku sangat bangga, sampai diriku hampir meneteskan air mata. Aku bersumpah tidak ada satu pun momen, yang dapat mengalihkan pandanganku dari Dira.

Dari sebelum Dira belajar berjalan, dan terjatuh merangkak keruang belajar.

Aneh sekali.

Kami memastikan untuk membelikannya banyak boneka binatang dan mainan kayu untuk dimainkan, tetapi dia selalu pergi keruang belajar. Hal tersebut Menunjukkan Dira, tidak mempunyai kepribadian yang sama dengan ayahnya.

Mengingat, William hampir menjauhi teks yang lebih panjang dari pada surat kabar mingguan.

Melihat betapa bersemangatnya Dira ketika kami pergi kekota, aku memutuskan untuk berbelanja bahan makanan sekali setiap dua hari, bukan dua kali seminggu.

"Tidak, tidak, ini semua untuk kebaikan anakku, aku bukan ibu yang menyayangi. Ini untuk pendidikan tentang dunia luar, dan untuk membeli bahan makanan segar dikota. "

Diraku sepertinya tertarik pada banyak hal. Aku melihat Dira yang mencoba berdiri dengan tubuh kecilnya, berbelok ke kiri dan ke kanan sambil mencoba untuk mengambil semua yang ada di sekitarnya.

Dia juga, tampak tertarik dengan praktik ayahnya.

Haya William merupakan petualang yang cukup kompeten di masa itu. Menjadi petualang kelas B pada usia dua puluh delapan sebenarnya merupakan pencapain yang cukup cepat.

Memperoleh Peringkat kelas-G, yang merupakan peringkat terendah. Petualang membutuhkan tes.

Karena untuk mencegah kami, mengirim remaja yang bersemangat, tapi bodoh dalam mengukur kemampuannya sendiri. Dan peringkat tinggi semasa aku menjadi petualang, aku hanya melihat beberapa petualang kelas A.

Selama bertahun-tahun bekerja disana, aku belum pernah melihat petualang kelas S, dengan asumsi mereka benar-benar ada.

Bekerja di Guild Petualang, yang kami sebut Guild Holly di Kota Cape Town. Suatu kali, aku ditugaskan untuk mengawal ujian praktik dasar, dimana peserta ujian harus menunjukkan kompetensi dasar dalam manipulasi mana mereka.

Aku melihat terlalu banyak remaja yang bersemangat. Tetapi bahkan sebelum ujian dimulai, salah satu remaja terjatuh terbalik ke punggungnya. Karena pedang yang dia bawa itu terlalu berat untuk dirinya sendiri.

"Setidaknya salah remaja yang terjatuh itu mempunyai ambisi."

Berbicara tentang orang bebal, Haya William benar-benar dianggap sebagai orang bebal saat itu.

Saat dia melihatku di Guild Holly, Rahangnya benar-benar jatuh. Dan dia, hanya berdiri disana sampai orang yang mengantri dibelakang menyikutnya untuk bergegas. Dia buru-buru menghapus air liurnya, dan berhasil menggumamkan

"… ha … hai …hallo…  Bisakah aku menukar … Barang-barang itu untuk misi?" Aku hanya tertawa kecil, saat dia berubah merah karena malu.

Dia berhasil mengumpulkan keberanian untuk mengajakku makan malam, dan kami langsung cocok dari saat itu.

Bahkan sampai sekarang, aku tidak bisa menahan senyum saat melihat matanya yang murung, dan biru menatapku. Dia seperti itu, Karena melakukan kesalahan kecil, untuk keinginan egois melatih dira yang masih bayi.

Dira anak kami pastinya akan menerima sifatku dan suamiku, dira adalah bayi kami yang paling manis dan menggemaskan.

Bukan tanpa alasan membanggakan dira sebagai bayi paling manis, Anda harus melihat Dira ketika mengganti popoknya. Aku tidak mengerti, tapi dia akan memerah pada pipinya, dan menutupi wajahnya dengan jari-jari kecil yang imut.

"Mungkinkah bayi seusianya merasa malu?"

Penanda berikutnya yang berhasil aku tuliskan dijurnal bayiku, yang murni bertujuan untuk pendidikan. Dia mengucapkan kata pertamanya, yaitu kata Mama.

Dira mengucapkan Mama!

Aku menyuruhnya untuk mengatakan "Mama" lagi dan lagi, hanya untuk memastikan aku tidak salah dengar. William merajuk sepanjang hari karena Dira mengatakan "Mama" Sebelum "Ayah."

"Haha, aku menang! Karena aku ini ibunya," Aku senang dan gembira sambil mengejek suamiku yang merajuk.

"Hm baikkk lahh, tapi lain kali dira mengucapkan Ayah duluan ya," Berbicara dengan dira yang berada di tengah-tengah kami orang tuanya.

"Ibu, Ibu, Ibu baru Ayah, Ayah, ya Dira sayang," Aku membalas pembicaraan dengan dira.

"I.. bu Ayah!"  terdengar suara kecil bayiku yang mengucapkan Ibu pada kami dan betapa manisnya dia, dengan senyumannya.

"Yahh baikklah, kamu menang sayang." hehehe dia bergumam kemenanganku sambil bermain dan menghibur dira

Dua tahun berlalu, dengan hal menyenangkan bersama putraku. Dan Dira selalu berada di dekatku.

Kemanapun aku pergi, Dira sering melihat keluar jendela untuk melihat ayahnya berlatih.  Setelah makan, ayahnya selalu mengusir Leviathan beast atau monster yang memasuki halaman.

Aku senang Haya William berhenti menjadi seorang petualang, dan alih-alih bekerja sebagai penjaga di dekat kota. Menjadi seorang petualang mungkin menghasilkan lebih banyak uang, tetapi tidak mengetahui kapan suamiku akan pulang. Dan hal itu tidak sebanding dengan jumlah uang tambahan apa pun.

Apalagi setelah kejadian masa lalu kami.

Kami lega dengan keadaan Dira, Sikecil Dira tidak pernah sakit, tetapi seringkali, aku menemukannya duduk diam di pantatnya sambil menutup matanya. Pada awalnya, aku pikir dia kesulitan buang air, tetapi setelah memeriksa beberapa kali, sepertinya bukan itu masalahnya.

Sungguh aneh, aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku pikir bayi-bayi seusianya seharusnya energik dan bertingkah. Tetapi setelah beberapa kali kepergok melarikan diri dari ruang belajar, dia tampak menghabiskan banyak waktu duduk diam, hampir bermeditasi.

Awalnya aku khawatir dengan sikapnya yang seperti itu. Namun hanya berlangsung selama beberapa menit saja, dan anehnya. Dira akan tampak bahagia setelah melakukannya. Cara dia mengangkat tangannya, dan menatapku membuat diriku hanya ingin memakan dan melahapnya.

"Ahem, Bukan ibu yang menyayangi, tetapi untuk kepentingan pendidikannya."

Bersambung...