Chereads / RAHASIA DAN MIMPI NAN / Chapter 51 - BERKAT WAKTU ITU (PART 2)

Chapter 51 - BERKAT WAKTU ITU (PART 2)

Itulah yang ada dibenaknya. Tapi kemudian Veo mengambil napas dalam-dalam dan mencoba mengingat Tap. Saat-saat mereka bersama, percakapan mereka, tawa mereka, dan ciumannya tadi malam. Dengan mata terpejam, dia merasa lega dan tersenyum. Veo mengambil selfie dan mengirimkannya ke Tap dengan catatan, "Lepas landas dari Singapura. Gue bakal kangen banget sama lo! - pacar"

Energi Tap tampak hilang setelah Veo pergi. Karyawannya khawatir dengan melihat teman Tap yang juga investornya, Fiona disana menanyakan, "Lo kenapa sih? Lo udah ngelamun sejak lo buka toko. Apa ada masalah?".

Tap menyadari tindakannya. "Ah! Sori, gapapa kok, Gue bakal lebih fokus sekarang." Tap menjawab Fiona dengan bahasa dan gestur bisnis. Entah gimana, Fiona bangga dan juga risih oleh Tap, yang sejak awal selalu formal dan disiplin dalam bisnis. Fiona ingin Tap melihatnya juga sebagai teman, bukan hanya mitra bisnis.

"Siapa orang yang tadi datang sama lo? Dia kenalan lo?"

"Iya, benar." Tap tersenyum

Fiona melihat senyumnya tampak agak berbeda. Dia tidak pernah melihat Tap tersenyum seperti itu. "Oh, gitu. Jadi, kenapa lo gak suruh dia makan di sini?" tanya Fiona.

"Dia makan malam disini kemarin, tapi hari ini dia harus kembali ke Thailand." jelas Veo.

"Dia temen dari negara lo?!"

"Iya."

"Ah, sayang banget. Padaha gue mau godain dia kalo ada disini haha. Dia lumayan ganteng. Gue lumayan tertarik sama temen lo. Dia orangnya gimana?" tanya Fiona sengaja untuk mengerjai Tap.

Tap merasa risih dan kesal dengan cara dia berbicara tentang Veo dan tidak tahu gimana harus menjawab apa dan beberapa pelanggan masuk. "Selamat datang!" Tap, segera sapa pelanggannya dan Fiona pun melakukan hal yang sama.

Pelanggan yang datang di akhir minggu kebanyakan adalah keluarga. Suasana seperti ini yang paling Tap nikmati setiap kali dia ada di restorannya. Keramaian itu, entah kenapa menarik perhatian pejalan kaki lain untuk melihat restoran dan berakhir makan di restorannya. Itu sebabnya dia menyukainya aura kekeluargaan yang hangat dan ramah. Perasaan hangat yang sama seperti ketika Veo datang ke sini. Mengingat Veo membuatnya lebih bersemangat dan akhirnya, hari grand opening selesai.

Setelah Tap menutup toko, dia memeriksa ponselnya. Awalnya, dia merasa lelah karena semua pekerjaan hari itu, tetapi semuanya berubah setelah dia melihat pesan Veo.

Tap tertawa terbahak-bahak setelah dia melihat swafoto Veo dan kata-kata cheesy-nya. Dia tertawa terbahak-bahak sampai sakit perut. Tap sangat senang mengetahui bagaimana Veo bisa memberinya begitu banyak kebahagiaan sejak awal.

Yang harus dia lakukan sekarang adalah mempertahankan dan mengelola restorannya selama 1 setengah tahun lagi. Kemarin terasa seperti mimpi, Tap merasa sangat senang seolah-olah dia diisi ulang dan bisa melakukan apa saja. Berkat waktu yang dia miliki bersama Veo, Tap berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan bekerja lebih keras dan kembali ke Thailand. Dan suatu saat, dia akan menjadi orang yang membawa kebahagiaan bagi Veo meskipun dia sudah menjadi kebahagiaan Veo sekarang.

Tap membalas pesan Veo dengan foto dirinya di depan restoran dengan pose yang tidak biasa, menunjuk ke langit, "Baru aja selesaikan langkah pertama gue ke awal yang sebenarnya!" Tulis Tap di fotonya.

Veo tidur begitu nyenyak di pesawat sampai salah satu pramugari membangunkannya. Veo terbangun karena kaget, dia tidak menyangka dia akan tidur begitu lelap. Ketika dia keluar dari pesawat, dia mengalami dilema. Dia ingin mengaktifkan ponselnya untuk melihat balasan Tap, tapi dia takut dengan pesan itu dan semua omelan Nan di dalamnya. Veo berhenti berjalan, mencoba mengumpulkan energinya, dan dia menyalakan teleponnya.

Ponselnya bergetar puluhan kali, dia bisa melihat semuanya kebanyakan dari pekerjaan. Dia membuka pesan Nan dan dia tidak membaca pesannya dan hanya menjawab, "Baru aja mendarat." dan menutup ruang obrolannya dengan Nan.

Dia memeriksa pesan Tap tepat setelahnya dan dia memiliki respons yang sama seperti Tap ketika dia melihat pesan ini. Dia menelepon Tap dan memberitahunya bahwa dia telah tiba di Bangkok. Veo berjalan keluar untuk mencari taksi untuk pulang. Tapi, ketika dia hendak memesan taksi, dia melihat orang yang dikenalnya. Nan ada di sana menjemputnya. Sementara Veo benar-benar tahu apa niatnya yang sebenarnya ketika dia memberinya tatapan dingin yang menusuk dari dalam mobil.

Ada sesuatu yang tidak biasa yang diperhatikan Veo saat dia melihat pesan diponselnya. Ini adalah pertama kalinya orang ini menghubunginya. Veo memikirkannya lebih seksama dan dia tidak menemukan alasan yang membuat orang ini menghubunginya. Orang itu adalah Tan Wirathan.