Chereads / Tempat Tertinggi / Chapter 15 - Fakta Yang Mencengangkan!

Chapter 15 - Fakta Yang Mencengangkan!

Lanjutan dari cerita sebelumnya.

Dengan berlatarkan di meja makan, cerita ini berlanjut.

=======================

"Ok. Fakta ini hanya akan menjadi rahasia antara kita ber-3 untuk sekarang. Apakah Kalian paham?"(Rudy)

Rudy memulai pembicaraan dengan memastikan bahwa Reyzo dan Inara dapat menjaga rahasia ini.

Kemudian Reyzo dan Inara pun menganggukkan kepala mereka sambil memasang wajah serius mereka!

Hal ini menandakan bahwa mereka berdua telah setuju, tapi sepertinya Rudy belum yakin dengan kesiapan Reyzo dan Inara tersebut.

Yah. Karna apa yang akan dia katakan sekarang adalah hal yang akan membawa siapa pun yang mengetahuinya untuk terlibat dengan sesuatu yang sangatlah besar, bahkan hal ini dapat dipastikan akan mengubah kehidupan dari mereka yang mengetahuinya.

"Reyzo dan Inara? Sebagai pimpinan Organisasi Rahasia, Saya bertanya kepada Kalian sekali lagi, apakah Kalian bisa menjaga rahasia ini untuk kita ber 3 saja? Karena apa yang akan Saya beritahukan ini adalah hal yang benar-benar akan merubah hidup kalian, jadi sekarang Saya tanyakan untuk yang terakhir kalinya, apakah Kalian ingin menerima apa pun kosekuensi dan tanggung jawab dari fakta yang akan Saya sampaikan ini?"(Rudy)

Mendengarkan perkataan Rudy, Reyzo dan Inara saling berpandangan satu sama lain.

Lalu setelah itu, mereka berdua kembali menatap Rudy.

"Saya pasti setuju tanpa penolakan sedikitpun, sejak dari dulu, sekarang, ataupun di masa depan nanti. Kamu tidak perlu mempertanyakan kesungguhan Saya!"(Reyzo)

Mendengar jawaban tegas Reyzo, akhirnya Rudy puas dan menganggukkan kepalanya.

"Tapi, jika hal ini benar-benar akan menyebabkan bahaya besar, maka Saya tidak akan membiarkan Inara mengetahui hal ini!"(Reyzo)

Reyzo melanjutkan perkataannya, sambil melirik ke arah Inara yang hanya diam disebelahnya. Saat ini wajahnya sangat serius memperhatikan pembicaraan Reyzo dan Rudy tersebut.

"Heemmmm? Ya, ya, ok. Saya paham. Lalu, untuk Inara, jika tidak mau Kamu boleh untuk tidak ikut mendengarkan hal-hal ini. Kamu silahkan pergi sebentar dari sini, karna Saya akan melanjutkan pembicaraan ini berdua dengan Reyzo saja."(Rudy)

Setelah paham dengan apa yang di maksud Reyzo, Rudy meminta Inara untuk meninggalkan mereka berdua.

Tapi sayangnya Inara menolak, dia segera berdiri dari kursinya lalu membungkuk 90° menghadap ke arah Reyzo, dengan meletakan tangan kanannya di atas dada, seolah dia adalah seorang prajurit yang sedang menunjukan kesetiaan kepada Tuannya!

"Tuan? Semenjak Tuan memungut Saya, Saya telah menyerahkan hidup Saya kepada Tuan sepenuhnya! Jadi Tuan tidak perlu memperdulikan Saya karna Saya akan selalu mengikuti Tuan?"(Inara)

Melihat hal itu, Rudy mengerutkan keningnya dan berkata.

"Reyzo? Sepertinya Saya harus kembali mempertanyakan tentang bagaimana Kamu tega mengajarkan seorang gadis belia seperti ini untuk bersikap seperti itu? Hhmmm, jadi apa pendapat Kamu mengenai hal ini?"(Rudy)

"Ehem, eeeeeee? Yah, eeeeee itu? Hemm Inara, jangan bersikap seperti itu lagi. Oniisama hanya tidak mau Kamu dalam bahaya. Dan meskipun Kamu merupakan Bawahan Utama Oniisama di Organisasi dan juga di Perusahaan, tapi Oniisama benar-benar menganggap Kamu seperti adik kandung Oniisama sendiri. Oniisama harap Kamu bisa mengerti hal itu?"(Reyzo)

Mendengar perkataan serius Reyzo, Inara terdiam, lalu dia duduk kembali kekursinya dengan tenang.

Rudy yang melihat adegan ini paham dengan jelas bahwa Reyzo benar-benar peduli pada Inara.

Yah, Reyzo memang orang baik dengan kepribadian yang polos.

(ket: polos juga bahasa halus dari agak bodoh fufufufu)

Karna ingin bergaya keren, Rudy akhirnya keceplosan.

"Reyzo? Yah, sepertinya Saya mengerti tentang apa yang Kamu maksudkan itu? Ok. Saya berjanji akan menjamin kebahagia, ehem, maksudnya keselamatan Inara dengan semua hal yang Saya miliki! Apakah Kamu sudah bisa tenang sekarang?" Setelah melihat respon dari Reyzo, Rudy melanjutkan perkataannya tersebut. Dia berbicara kepada Inara.

"Dan untuk Inara? Eheem yah, tidak apa-apa jika Kamu ingin mengetahuinya. Yah, lagian Kamu akan baik-baik saja"(Rudy)

"Eeeeeeeeh! Apa yang baru saja Saya katakan? Kenapa bisa Saya mengatakan hal yang mencurigakan seperti itu pada saat seperti ini? Ahhhhhhh! Masalah ini akan Saya serahkan kepada Saya yang nanti. Yah, lebih baik Saya melanjutkan pembicaraan utama sekarang. Yah, itu lebih penting."(isi pikiran Rudy)

Mendengar pernyataan Rudy, Reyzo menganggukkan kepalanya dengan yakin!

Yah, karna Reyzo yang berpikiran simple tidak akan pernah menyadari perkataan Rudy yang agak aneh barusan. Dia benar-benar percaya oleh janji yang Rudy buat, dia yakin bahwa Inara pasti akan baik-baik saja sesuai dengan janji yang Rudy ucapkan tersebut.

Tapi Inara merasakan hal yang lain dari pernyataan Rudy barusan. Dia benar-benar merasakan kehangatan dari dalam hatinya. Kemudian dia kembali membayangkan tentang pertemuan pertamanya dan tentang apa yang telah terjadi malam tadi. Inara benar-benar bingung dengan dirinya sendiri, sekarang.

Melihat Reyzo yang telah menganggukkann kepalanya dan bertekad, Rudy pun sedikit melirik ke arah Inara.

Melihat tatapan Rudy tersebut, Inara menundukkan kepalanya karna merasa malu.

Tapi Rudy tidak terlalu memperhatikan perubahan sikap Inara terhadapnya, dia pun mulai kembali melanjutkan pembicaraan mereka.

"Yah, Saya akan langsung saja ke pokok permasalahan. Kalian berdua ikut Saya ke kam ehem. Tidak, tidak, kita ke ruang tamu saja.?"(Rudy)

Sebenarnya Rudy bermaksud mencari tempat yang aman untuk mengeluarkan wujud psikisnya, dia bermaksud menunjukan hal ini secara langsung agar Reyzo dan Inara bisa segera memahami tentang apa yang dia maksudkan.

Yah, dikarnakan pada saat pelepasan wujud psikis nanti mereka bertiga akan kehilangan kesadaran, maka Rudy berpikir bahwa kamar adalah tempat teraman yang ada di rumahnya ini. Tapi Rudy segera merubah pemikirannya tersebut karna dia takut disalah pahami oleh mereka. Wkwkwkkwkwkwk.

Lanjut...

Rudy berniat menggunakan wujud psikisnya untuk secara langsung memanggil wujud psikis Reyzo dan juga Inara, karna saat itu Dewa Ildraiz juga bisa memanggil wujud psikisnya Rudy, jadi Rudy berpikir bahwa dia juga bisa melakukan hal itu. Dia juga bermaksud untuk mengajarkan teknik ini kepada Reyzo dan juga Inara.

(Padahal Rudy hanya malas repot-repot menjelaskan dengan perkataannya. Yah, karna penjelasan itu mungkin akan memakan tempat satu episode full! Dan tentu Rudy tidak ingin author dari novel ini mengambil keuntungan dari dirinya. Yah, lihat betapa pintarnya Rudy ini.)

Sebelum pergi ke ruang tamu, Rudy mengunci semua pintu dan jendela yang ada rumahnya, kemudian barulah setelahnya dia membawa Reyzo dan Inara menuju ke ruang tamu.

"Silahkan Kalian berdua ikuti Saya."(Rudy)

Rudy menyuruh Inara dan Reyzo untuk mengikuti intruksi darinya.

Reyzo dan Inara pun menganggukkan kepala mereka.

Rudy pun kemudian melanjutkan memberi instruksi kepada mereka berdua.

"Duduk bersila dan mulailah untuk bermeditasi. Ehem, Inara sudah mengerti bagaimana caranya bermeditasi, kan?"(Rudy)

Karna merasa ragu apakah Inara bisa melakukan meditasi, Rudy pun bertanya.

"Iya Tuan? Terima kasih sudah memperdulikan Saya"(Inara)

Inara pun mengagukkan kepala menandakan bahwa dia bisa, dia juga berterima kasih atas perhatian Rudy tersebut.

"....? Ok!"(Reyzo)

Reyzo yang melihat interaksi antara Inara dan Rudy sedikit merasa bingung, tetapi Reyzo tidak terlalu memikirkan hal tersebut. Dia tidak berkomentar apa pun dan tetap fokus mengikuti intruksi dari Rudy.

Yah. Rudy memang selalu bersikap baik pada semua wanita cantik. Dan jelas dia pun sangat memperhatikan Inara, dia bahkan berbicara dengan nada yang sangat lembut kepada Inara.

Sedangkan kepada Reyzo, Yah, tidak perlu diperhatikan.

Karna pria harus bisa mengurus dirinya sendiri!

Ehem, itulah yang dipikirkan Rudy.

Lanjut.

Lalu mereka bertiga pun mulai melakukan meditasi.

Rudy akhirnya telah berhasil mengeluarkan wujud psikisnya. Saat ini dia melihat tubuhnya sendiri yang masih dalam posisi duduk bermeditasi didepannya.

Rudy masih saja merasa sedikit aneh dengan melihat hal ini, tapi dia tidak terlalu memikirkan hal tersebut, kemudian dia pun mulai mencoba untuk memanggil wujud psikis milik Inara dan Reyzo. Tapi sudah pasti Inara lah yang pertama kali akan Rudy panggil, karna Rudy adalah Pria yang menganut paham lady's first.

zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

"Eehhh? Apa yang terjadi? Tuan, Tuan, bagaimana ini. Apakah Saya sudah mati, Tuan?"(Inara)

Inara panik dan menunjukan sisi perempuannya.

Melihat Inara yang panik, Rudy berusaha untuk menenangkannya.

"Inara? Tenang, tenang? Ok, tidak apa-apa, tidak apa-apa? Kamu tidak perlu cemas, saat ini Saya hanya memanggil keluar bentuk dari kesadaran Kamu. Yah, mudahnya ini hanyalah perwujudan dari pikiran Kamu. Emmm, nanti Saya akan menjelaskannya perlahan, jadi yah__Kamu tidak perlu takut, ok?"(Rudy)

Rudy mendekati Inara, lalu mengusap kepalanya untuk menenangkan Inara.

Dan setelah Inara tenang, Rudy melanjutkan penjelasannya itu dengan cara yang sangat-sangat baik agar Inara merasa nyaman.

Dan dengan penuh perhatian Rudy terus menjelaskan hal tersebut sampai Inara bisa mengerti.

Kemudian Rudy juga mengajarkan Inara cara untuk mengeluarkan wujud psikisnya sendiri dan tetang bagaimana caranya untuk kembali ke tubuh seperti semula.

Inara yang memanglah pintar pun bisa memahami segera apa yang telah Rudy ajarkan tersebut.

Sedangkan untuk Reyzo?

Dia masih saja berusaha untuk fokus dalam meditasinya itu.

Yah, Rudy memang sedikit tidak memperhatikannya.

Lalu setelah Inara telah memahami semuanya, barulah Rudy melanjutkan untuk memanggil bentuk kesadaran dari Reyzo.

Tapi aneh. Rudy saat ini tidak bisa memanggil bentuk kesadaran dari Reyzo tersebut.

"Eeeee! Apakah orang ini tidak punya pikiran?"(Rudy)

"Ada apa Tuan?"(Inara)

"Emm, tidak ada apa-apa. Saya hanya tidak bisa memanggil bentuk kesadaran dari Reyzo. Ini aneh, hhhhmmmm? Tapi Saya akan mencobanya kembali dan jika tidak bisa juga, maka kita berdua akan kembali ke tubuh kita masing-masing. Ehmmm, ya Saya masih ada cara yang lain."(Rudy)

"Iya, Tuan."(Inara)

Rudy kembali mencoba untuk memanggil bentuk kesadaran dari Reyzo, tapi tetap saja dia gagal untuk melakukannya.

Setelah mencoba mengulanginya beberapa kali lagi dan tidak berhasil, Rudy pun akhirnya menyerah untuk memanggil wujud psikis Reyzo tersebut.

"Huuuu, masih tidak berhasil juga. Hemmmm, Inara?"(Rudy)

Rudy mengeluh dan memutuskan untuk menyerah. Kemudian dia pun memanggil Inara untuk mendekat kepadanya.

" Ya, Tuan."(Inara)

Inara segera menjawab dan melayang mendekat ke sebelah Rudy.

"Sekarang kita akan kembali ke tubuh kita masing-masing. Emmm, Kamu sudah menguasai cara yang Saya ajarkan tadi, kan? Ya, lakukan seperti yang Saya ajarkan tadi. Tidak perlu khawatir gagal karna Saya akan mengawasi di sini."(Rudy)

"Iya, terima kasih, Tuan."(Inara)

Setelah cukup lama memperhatikan perilaku Inara itu, Rudy merasa tidak enak hati karna Inara terus saja memperlakukannya seperti seorang majikan.

Rudy memang tidak suka mendapatkan perlakuan khusus selayaknya seorang tuan besar yang berasal dari keluarga yang juga besar itu!

(ket: penulis sengaja membuat kalimat rumit untuk memperbanyak kata)

"Ehem, Inara . . . ? Tolong jangan lagi memanggil Saya dengan sebutan Tuan mulai dari sekarang, karna Saya tidak biasa diperlakukan seperti itu? Uhumm. Lagian Saya tidak pernah menganggap Kamu itu lebih rendah daripada Saya? Yah, dan jangan panggil Saya dengan sebutan Oniisama juga?"(Rudy)

"Tapi?"(Inara)

" Inara?"(Rudy)

"Eemmmm, tapi Tuan Rudy kan sahabatnya Tuan Reyzo. Dan Tuan juga Ketua dari Organisasi ini, jadi sudah seharusnya Saya bersikap hormat kepada Tuan?"(Inara)

"HHuuuuuu, Saya benar-benar bingung bagaimana caranya Reyzo mengajarkan Kamu tentang cara menjalani hidup? Hmmmm, apakah Kamu tahu bahwa Saya mendirikan Organisasi ini dengan dasar sebuah persahabatan? Jadi bisa di bilang bahwa Kita semua adalah Teman atau Keluarga di sini. Jadi Saya mau Kamu juga menganggap Saya ini sebagai salah satu dari Teman atau Keluarga yang Kamu miliki sekarang? Apakah Kamu bisa menerimanya, Inara?"(Rudy)

Rudy terus meyakinkan Inara untuk mulai bersikap biasa saja terhadapnya.

Inara pun merenung dan memikirkan hal tersebut, kemudian dia dengan ragu kembali bertanya kepada Rudy, berusaha untuk meyakinkan dirinya lagi.

"Eemmmm, apakah tidak apa-apa jika Saya memanggil Kamu hanya dengan Rudy saja? Eemmmm, maaf jika Saya tidak sopan dengan memanggil nama Kamu secara langsung, emmmm, itu karna tadi Kamu juga tidak mengizinkan Saya untuk memanggil Kamu dengan panggilan Oniisama, kan? Urghhh, sebenarnya Saya juga merasa aneh dengan panggilan itu. Ehem."(Inara)

"Ok. Hehehe, silahkan panggil Saya dengan panggilan yang Kamu sukai. Kamu bisa juga menganggap Saya sebagai teman Kamu mulai sekarang. Ehem yah, kalau Kamu juga tidak keberatan dengan itu, sih? Ehem. Yah, tidak usah dipikirkan, lupakan saja perkataan Saya yang barusan itu?"(Rudy)

"Eh, tidak apa-apa, Saya tidak keberatan, kok? Ehhh maaf? Ehmm. Yah, maksudnya jika Kamu tidak apa-apa berteman dengan Saya, Saya juga mau kok berteman dengan Kamu? Emmmm, sepertinya kita harus kembali sekarang, deh? Katanya Kamu mau melanjutkan penjelasan kepada Oniisama dengan cara yang lain, kan Rud?"(Inara)

"Ehhh, iya? Ehem, oke obrolannya kita lanjutkan lain kali saja. Ehm."(Rudy)

(yah, akhirnya Rudy mendapatkan teman wanitanya fufufufufufu, mungkin?)

Setelah Rudy dan Inara menyelesaikan pembicaraan yang sangatlah rahasia itu, mereka berdua kembali ke tubuh mereka masing-masing.

Lanjut...

Jadi mengapa Rudy tidak bisa memanggil bentuk kesadaran dari Reyzo?

Apakah itu karna Reyzo memang tidak memiliki pikiran?

Atau kah karna Reyzo memiliki pikiran tapi tidak memiliki kesadaran?

Atau malah karna bentuk kesadaran Rudy tidak sadar bahwa bentuk dari kesadaran Reyzo tersebut, tidaklah seperti apa yang dipikirkan oleh pikiran Rudy yang sadar?

Yah, intinya Rudy masih tidak bisa memahami apa sebenarnya yang menjadi penyebab wujud psikis Reyzo tidak bisa dia panggil.

Lanjut ke cerita...

Setelah bentuk kesadaran Rudy dan Inara kembali ke tubuh mereka masing-masing, mereka berdua pun segera tersadar dari meditasinya itu.

Kemudian Rudy dan Inara saling memandang sebentar. Karna malu, Inara pun segera mengalihkan pandangannya ke arah Reyzo, yang mana Reyzo saat ini masih tetap duduk bersila ditempatnya.

Inara pun memanggil-manggil Reyzo berusaha untuk membangunkannya.

"Tuan? Tuan? Bangun Tuan?"(Inara)

Rudy yang melihat hal ini langsung bangkit dari posisinya, dan berkata pada Inara.

"Sudah biarkan saja Dia tidur. Hemm, Dia memang tidak pernah berubah dari dulu! Ehem, Inara Kamu ambilkan saja bantal dan selimut di kamar, lalu baringkan saja Dia disini tidak apa-apa. Yah, Kami dulu juga sering tidur di karpet seperti ini jadi hal ini sudah biasa."(Rudy)

Setelah mengatakan itu, Rudy pergi menuju ke kamar gamenya.

Melihat Rudy pergi, Inara bergegas mengambil bantal serta selimut di kamar seperti yang Rudy minta, lalu dia membaringkan Reyzo dan meletakan bantal tersebut di bawah kepalanya Reyzo, Lalu dia juga menutupi Reyzo dengan selimut yang telah ia bawa itu, hingga itu hanya menyisakan kepala Reyzo saja yang sengaja dia biarkan berada diluar selimut.

Dan setelah Inara selesai mengurusi Reyzo yang tertidur, dia langsung bergegas mengikuti Rudy ke kamar gamenya.

Yah, Inara hanya ingin mengikuti kemana pun Rudy pergi, dia juga tidak memikirkan kemungkinan Rudy akan melakukan hal-hal yang lain seperti mandi, karna saat ini Inara berpikir bahwa Rudy akan melanjutkan kembali meditasinya itu di kamar gamenya tersebut.

Entah mengapa Inara yang biasanya selalu berpikiran cerdas menjadi sedikit ceroboh hari ini.

Dan begitulah, Inara yang sudah blank langsung saja membuka pintu kamar tersebut dan masuk.

".....?"(Inara)

Inara tertegun karna melihat apa yang ada di depan matanya saat ini?

Rudy juga kaget karna inara yang masuk secara tiba-tiba itu.

Tapi tetap saja Rudy mencoba untuk tenang seperti biasanya.

"Ehemm, hallo? Apakah Kamu juga mau mandi? Jika iya, maka silahkan duluan, Saya akan mandi setelah Kamu selesai nanti!"(Rudy)

Dengan tenang Rudy berbicara kepada inara, yang mana Inara saat ini hanya berdiri seperti patung sambil terus menatap ke arahnya.

Yah, Karna Rudy saat ini hanya mengenakan handuk yang itu ia lilitkan dipinggang hanya untuk menutupi bagian sensitif dari tubuh bagian bawahnya!

Rudy pun merasakan alarm dipikirannya.

"Yah, Saya bisa menebak kejadian klise seperti apa yang akan terjadi. Hheeeemmm, jangan di kira Saya akan membiarkan adegan "Kyaaaaaaa, hentai!" yang sering kali muncul di anime itu akan terjadi di sini, ya? Hehehehe, itu tidak akan pernah terjadi!"

Rudy bersimulasi cepat di otaknya. Dia bahkan telah merumuskan mengenai apa yang akan dia lakukan sekarang. Jadi sebelum Inara sempat berteriak, Rudy telah menggunakan kekuatan psikisnya untuk menutup mulut dan mata Inara terlebih dahulu.

Dia juga tidak lupa untuk menahan semua pergerakan inara, kemudian dengan nada sedikit berat, Rudy bertanya kepada Inara.

"Apakah Kamu sudah bisa tenang, Inara? Saya tidak bermaksud untuk macam-macam, ok? Lagian Kamu sendiri yang masuk ke sini dengan tiba-tiba tanpa mengetuk terlebih dahulu?"(Rudy)

Setelah mendengar hal itu dan memahami kesalahannya, Inara pun menganggukkan kepalanya.

"Uhum, Ok?"(Rudy)

Setelah yakin Inara sudah tenang, Rudy kembali menggunakan kekuatan psikisnya dan mengangkat tubuh mungil Inara lalu mendudukannya ke kursi yang berada di sana.

"Saya akan mandi terlebih dahulu, karna siang ini Saya akan pergi ke kantor untuk menemui Bos Roy. Dan Kamu silahkan bebas untuk bersantai di rumah ini"(Rudy)

Setelah mengucapkan kata-kata tersebut, Rudy langsung masuk ke kamar mandi dan meninggalkan Inara di sana.

Inara akhirnya terlepas dari pengaruh kekuatan psikis Rudy setelah beberapa saat. Kemudian dia menutupi mukanya itu dengan kedua telapak tangannya dikarnakan saat ini dia merasa sangat malu!

"Ahhh? Kenapa Saya hari ini? Kenapa Saya selalu melakukan hal memalukan di depan Dia? Saya merasa aneh dengan diri Saya sendiri sekarang? Mmmmmmmm?"(Inara)

Inara bergumam pelan, mengeluhkan tentang kesalahannya barusan.

Kemudian Inara duduk di kursi yang berada di kamar game tersebut dan terus memikirkan mengenai peristiwa yang tadi.

Dan Setelah 5 menit berlalu Rudy akhirnya keluar dari kamar mandi.

Rudy pun kembali kaget karna ternyata Inara masih berada di kamar tersebut.

"Eh Inara! Kenapa Kamu masih disini? Ehm, ya, silahkan mandi, Saya akan kembali ke kamar Saya, dan terima kasih sudah merawat Saya malam tadi."(Rudy)

Setelah mengatakan perkataan yang akan membuat orang salah paham, Rudy keluar dari kamar game tersebut dan kembali ke kamarnya sendiri.

Setelah Rudy keluar, Inara langsung melompat ke atas tempat tidur dan menutup wajahnya itu dengan bantal.

Sekarang dia benar-benar telah masuk ke dalam skema pria sejatinya Rudy, fufufufufufu.

Lanjut...

Siang ini Rudy pergi ke kantor dan membahas berbagai macam hal dengan Bos Roy, tapi Rudy tidak memberi tahu Bos Roy tentang Dewa dan keseluruhan rahasia tentang kebenaran dari dunia ini. Dia hanya memberi tahu Bos Roy soal Manacube dan Terowongan yang ada di selatan dunia pusat ini.

Lanjut...

Rudy juga meminta Bos Roy untuk memerintahkan ke 8 Agen Bawahannya, untuk mengirimkan pesan kepada ke 7 Dewan agar mereka lebih berfokus pada pencarian informasi jika ada pihak lain yang mungkin saja berhubungan dengan Reruntuhan lain atau Manacube.

Yah, Rudy berniat untuk mengeksplorasi sisi lain dunia itu terlebih dahulu sebelum dia memutuskan apakah rahasia ini akan dia beritahukan atau tidak nantinya.

=========================

Masih di siang yang sama.

Kembali lagi ke kamar gamenya Rudy.

Inara saat ini mulai bertingkah seperti seorang gadis yang sedang jatuh cinta. Dia merasa sangat senang saat memikirkan semua hal yang telah terjadi semenjak dia bertemu dengan Rudy.

Inara belum menyadari bahwa sebenarnya saat ini dia mulai menyukai Rudy.

Kemudian dengan semangat Inara pun mandi dan mengganti pakaiannya dengan pakaian gadis-gadis seperti biasanya.

Entah kenapa Inara hari ini berdandan seperti gadis belia pada umumnya.

Yah. Inara tidak lagi menggunakan kimononya yang kurang modern itu!

Dan untuk Reyzo pria polos yang berpikiran simple. Dia masih bwrada diruang tamu dan belum terbangun dari meditasi gaya tidur pulasnya tersebut

Bersambung...