Matahari telah terbenam, menandakan hari akan segera berubah gelap. Odele mengerjapkan matanya beberapa kali, seketika ia pun tersadar, bahwa pernikahan itu bukanlah mimpi.
Karena gaun putih itu masih melekat erat di tubuhnya. Bunga mawar merah juga masih bertebaran di lantai dan di atas kasurnya, hadiah-hadiah seserahan dari King Darion pun masih tersusun rapi di sudut ruangan.
Odele menghela napas kasarnya.
Ia menyadari, dirinya terjerat dalam kebodohannya sendiri.
Kruuuueekk perut Odele meronta, meminta di beri makan.
Matanya menoleh ke sisi kanan dan kiri ruangan, mencari sekiranya bathroom untuk sekedar membasuh wajah kasurnya.
Melihat sebuah pintu kaca, Odele pun memutuskan untuk membukanya, yang ternyata adalah sebuah ruang ganti pakaian, ketika hendak menutupnya, Odele melihat rak parfum, yah.. gadis itu adalah pecinta wewangian, karena saking cintanya, ia tidak pernah memakainya. Aneh bukan? sebenarnya ia hanya takut, ketika habis, ia tidak mampu membelinya lagi.