40 menit kemudian, di vila keluarga Su.
Setelah melihat mobil Mo Yiwei pergi, Su Wanwan langsung menekan tombol bel pintu gerbang.
Pelayan yang membukakannya pintu adalah bibi Yang. Saat dia melihat Su Wawan, dia tertegun hingga setelah beberapa saat dia baru yakin bahwa itu adalah Su Wanwan, "Astaga Nona pertama, Anda… bagaimana Anda bisa tiba-tiba pulang?"
Saat Su Wanwan berumur 18 tahun dia dikirim ke LA untuk sekolah, sudah 2 tahun dia tidak pernah kembali ke rumah ini sama sekali.
Di dalam ingatannya, Su Wanwan adalah perempuan berambut pendek berwarna abu-abu, riasan yang tebal, dan bukan perempuan cantik yang ada di depannya saat ini...
"Bibi Yang." Su Wanwan dengan raut wajah dingin dan suara tenang bertanya, "Su Yanyan ada di dalam?"
"Hm, nona kedua? Nona kedua, dia… dia…" Bibi Yang bicara dengan terbata-bata.
Karena saat baru saja selesai makan malam, Xing Yuyun terlihat sedikit mabuk sehingga Su Yanyan membawanya ke lantai atas untuk beristirahat lalu memberikan perintah agar tidak ada orang yang mengganggu mereka. Tanpa melihat mereka semua juga tahu apa yang mereka berdua sedang lakukan...
Saat bibi Yang sedang ragu-ragu, Su Wanwan sudah langsung berjalan memasuki halaman vila.
**
Lantai 2 vila.
Su Wanwana mengetuk pintu kamar itu dengan keras.
Dengan cepat pintu itu terbuka dan aroma bunga mawar tercium lalu terdengar suara perempuan, "Ada apa Bibi Yang?"
Itu adalah Su Yanyan.
Tahun ini dia berumur 18 tahun tapi dia malah terlihat jauh lebih tua dari umurnya.
Dia memiliki poni, rambut hitam panjang sepinggang, raut wajahnya terlihat lembut, kulitnya putih dan dia sedang menggunakan pakaian tidur yang tipis, dia terlihat sama sekali tidak khawatir jika ada yang melihat apa yang baru saja dia lakukan di dalam sana...
Saat dia melihat yang berdiri di luar pintu adalah Su Wanwan, perempuan yang sudah tidak dia temui selama 2 tahun, seketika wajahnya berubah menjadi senang, "Astaga kakak? Kenapa kakak bisa ada di sini?"
Ekspresi berlebihan yang ditunjukkan oleh Su Yanyan membuat Su Wanwan tertawa dingin.
Bagaimanapun mereka tinggal di rumah yang sama lebih dari 10 tahun dan ini pertama kalinya Su Wanwan mendengar Su Yanyan memanggilnya 'kakak' secara pribadi saat tidak ada orang di sekitar mereka.
Dia merasa matahari terbit dari barat atau mungkin akan ada hujan berwarna merah yang terjadi.
Su Yanyan tersenyum manis dan terlihat sama sekali tidak berbahaya.
"Kak, kenapa tidak bilang dan tiba-tiba pulang? Aku kira Bibi Yang yang mengetuk pintu, Kakak Yun sejak tadi tidak mau melepaskanku..." Dia bersikap seolah kelepasan bicara, kemudian dia terlihat malu lalu mengubah topik pembicaraannya, "Oh ya Bibi Yang, tadi mana air yang tadi aku minta? Dia sudah haus."
"Baik, tolong tunggu sebentar." Setelah Bibi Yang selesai bicara, dia melihat ke arah Su Wanwan dengan wajah khawatir.
Dia tahu bahwa Xing Yuyun sudah bertunangan dengan Su Wanwan 2 tahun yang lalu dan itu terjadi di depan tuan besar Su serta tuan besar Xing. Tapi tidak lama Xing Yuyun berubah menjadi tunangan Su Yanyan, karena hal ini tuan besar Su menjadi sangat marah dan jatuh sakit hingga dirawat di rumah sakit...
Bibi Yang sendiri merasa itu adalah hal yang tidak benar.
"Kenapa Bibi Yang masih diam saja? Dia sudah haus, mau minum air. Bibi tidak dengar?" Desak Su Yanyan.
"Baik, akan segera saya ambilkan." Bibi Yang hanya bisa berbalik badan dan turun ke bawah.
Su Yanyan kemudian langsung berbalik badan dan menutup pintu kamarnya.
Saat dia berbalik badan raut wajahnya sudah tidak terlihat menggemaskan seperti seekor kelinci putih lagi.
"Sepertinya kamu sudah menerima foto yang aku kirim ya? Benar, aku dan Kak Yun sudah bersama selama setengah tahun, aku masih ingat saat itu adalah hari ulang tahunku yang ke 18 lalu kami memutuskan untuk bersama-sama di depan semua teman-temanku."
Suara Su Yanyan terdengar sangat arogan, bangga, dan penuh dengan ejekan kepada Su Wanwan, "Oh ya Kak, dulu saat kamu dan Kak Yun masih bersama, bukankah dia orang yang sangat suka dekat-dekat denganmu? Setiap kali dia selalu… Ah!"
Suara teriakan dan suara tamparan terdengar dengan jelas.
Su Yanyan memegangi pipi kirinya yang sakit, setelah dia tersadar dari rasa terkejutnya dia langsung menjadi sangat marah, "Su Wanwan! Kamu berani menamparku?!"
"Aku tidak suka melihatmu jadi ingin memukulmu dan aku memukulmu, kenapa? Apa aku harus melihat memilih hari untuk menamparmu?" Su Wanwan melihat wajahnya yang merah dan terlihat jelas pasti terasa sakit, "Satu tahun yang lalu kamu tidak tahu malunya menggoda tunanganku, kamu adalah orang ketiga, tapi kamu masih berani bersikap arogan di depanku? Dasar tidak tahu malu, kamu itu hanyalah orang ketiga! Kamu sudah tidak sabar untuk menjadi pelacur, seharusnya kamu sudah bersiap untuk menerima tamparanku, sekarang untuk apa kamu berpura-pura terkejut? Apa kamu tidak merasa itu tidak berguna?"
"Aku? Pelacur?! Lalu bagaimana denganmu?" Rasa malu Su Yanyan berubah menjadi kemarahan. Dia menurunkan tangannya dan raut wajahnya secara cepat berubah menjadi buruk, "Su Wanwan, jangan kira karena kakek melindungimu maka kamu merasa kamu adalah nona besar dari keluarga Su! Kamu itu hanya anak haram yang tidak jelas siapa mamanya! Dan mamamu juga tidak jauh lebih baik darimu! Papa jelas-jelas tidak menyukainya tapi karena ulah mamamu maka kamu bisa ada! Selain itu, dia sama sekali tidak ingin melihatmu, karena setiap melihatmu maka dia akan teringat masa lalunya! Dia akan langsung marah! Sejak kecil hingga besar dia selalu menyuruhmu tinggal di asrama sekolah lalu mengirimmu sekolah di luar negeri dan tidak membiarkanmu pulang selama 2 tahun, itu karena dia membencimu! Sekarang kamu bukan hanya menjadi anak haram, tapi kamu adalah barang yang tidak diinginkan oleh siapapun, kamu adalah barang yang dibuang oleh Xing Yuyun! Pikirkan saja sendiri, apa yang masih kamu miliki?! Siapa kamu?! Kamu punya hak apa mau bertarung melawanku?!"