Chereads / Wanita Penggoda / Chapter 35 - Mantan Pacar yang Muda dan Kaya (35)

Chapter 35 - Mantan Pacar yang Muda dan Kaya (35)

Pria itu sepertinya melihat Leng Rui. Dengan langkah cepat, ia mendekati Leng Rui sambil tersenyum dan memasang mimik muka serius.

"Tuan Leng, apakah Anda langsung pergi?"

Leng Rui menegakkan tubuhnya, tapi tidak memandang pria gemuk itu, melainkan hanya berdehem kepadanya.

"Oh, maafkan saya. Saya tidak akan mengganggu Tuan Leng lagi."

Pria gemuk itu mengabaikan sikap Leng Rui kepadanya. Ia tersenyum saat melihat Leng Rui masuk ke dalam mobil.

"Di mana si kecil yang cantik itu?" Tanpa menunggu mobil Leng Rui berangkat meninggalkan tempat itu, pria tersebut bertanya dengan penuh semangat. "Sebelumnya, aku sangat terpesona dengan penampilan gadis kecil yang cantik itu di televisi. Sayang sekali, ia belum sempat melihatku."

"Jangan khawatir, Tuan Li. Gadis itu tidak bisa pergi malam ini. Sampai waktu itu tiba dan Tuan Li ingin melakukan sesuatu, bukankah itu lebih mudah?"

"Hahaha … begitulah. Jika dia tidak ikut dalam program apa pun, mana mungkin aku bisa menunggu begitu lama." Pria gemuk itu merasa menyesal, lalu kembali merasa bersemangat, tapi wajahnya terlihat sedih. "Aku akan bercinta sambil mendengarkannya menyanyi. Entah akan seperti apa rasanya."

"Suruh saja dia menyanyikan lagu Dunia yang Jatuh," pria bertubuh tambun itu tersenyum, "Dan jatuh ke duniaku. Hahaha … "

Saat sopirnya menyalakan mesin mobil, Leng Rui baru saja mendengar kata-kata ini, yang akhirnya membuatnya tersentak.

Dunia yang Jatuh?

Leng Rui mendadak tersentak. Ia teringat lagu milik siapa itu.

"Tuan?"

Sopir itu sepertinya memperhatikan wajah Leng Rui yang buruk.

Leng Rui tidak bicara, tapi sopirnya juga tidak berani berhenti. Mereka melanjutkan perjalanan ke vila.

Sekitar lima menit kemudian, Leng Rui berkata, "Pulang saja."

"Baik."

"Tolong cepat sedikit."

"Baik."

Sopir Leng Rui tidak berani mengemudi dengan kecepatan tertinggi.

Dalam waktu lima menit ini, benak Leng Rui dipenuhi dengan imajinasi yang terus melintas. Seorang pria tambun dengan kepala dan perut yang besar menekan tubuh gadis itu. Mata gadis yang awalnya mempesona itu penuh dengan keputus asaan.

Sebuah suara yang awalnya bisa menyanyi dengan indah, tidak menyanyikan sebuah lagu yang indah, melainkan tangisan yang menyedihkan.

Ini seperti kutukan yang bercokol di dalam otak Leng Rui.

Gadis ini telah mengendalikan emosinya secara bertahap. Ia tahu bahwa ia tak boleh kembali, tapi ia tetap saja kembali.

Leng Rui kembali ke pesta perjamuan dengan wajah dingin. Ia menanyakan kamar Tang Guo dan berjalan bersama seseorang menuju ke kamar gadis itu.

Ketika Leng Rui melihat pintu kamar yang tertutup, kedua sudut bibirnya membuat seulas senyuman dan berkata kepada orang yang bersamanya, "Dobrak pintunya."

Tanpa menanggapi, pria yang bersama Leng Rui langsung mendobrak pintu.

Tanpa disadarinya, Leng Rui mengepalkan tinjunya. Ia takut akan melihat adegan yang tidak menyenangkan.

"Mundur."

Ia masuk sendirian, kepalanya melongok dan mengawasi keadaan di sekitarnya. 

Leng Rui memang melihat adegan yang tidak seharusnya ia lihat. Seorang pria bertubuh tambun dan dikelilingi oleh beberapa orang pria sedang melakukan sesuatu yang tidak senonoh.

Di sisi lain, seorang gadis yang seperti malaikat duduk dengan senyuman kecil di wajahnya. Ia sedang mencicipi segelas anggur merah yang elegan.

Pria di dalam kamar itu tak bisa menahan hawa nafsunya itu menjerit dan terkesiap.

Leng Rui mendadak tertawa terbahak-bahak. Ia berjalan menghampiri gadis itu dan menatapnya dengan pandangan merendahkan.

Tang Guo memegang dagunya dan mengedipkan mata kepada Leng Rui, sambil berkata, "Leng Rui, kau benar-benar orang yang murahan. Kau tidak melakukan apa-apa, tapi ingin menonton pertunjukan yang bagus."

"Sudahlah. Bagaimana kalau kita minum saja?"

Gadis itu memberikan segelas anggur merah yang warnanya merah tua seperti darah dan sepertinya bisa langsung membunuhnya.

Wanita ini adalah racun.

Leng Rui mengambil gelas anggur itu dan menyesapnya.

"Aku akan memelukmu erat, membuatmu terkenal ke seluruh dunia."

Tang Guo mengedipkan matanya, lalu berkata, "Kudengar Leng Rui adalah orang yang tidak pernah menarik kata-katanya. Wanita yang pernah diusirnya dari vila tidak akan pernah punya kesempatan untuk kembali."