Cermin mimpi itu, masih memutarkan kisah. Kisah yang tentu masih dalam mimpi Aksa.
***
Pejuang Sejati. Begitu pembuka kisah itu.
"Setiap diri kita berhak untuk jadi pejuang. Dan aku, memilih bagian darinya—pejuang kebenaran."
***
"Rin, mau ikut belajar kelompok Inggris nggak? Kalau iya, besok setelah jam pelajaran kumpul dulu di depan kelas." Tukas Mae dengan nada bicara begitu cepat.
"Ehm, kayanya gak dulu deh. Maaf banget, ni." Rina menjawab pelan, sambil menatapnya.
"Kenapa?? Ngerasa udah smart? Gak asik ah!"
"Maaf banget, Mae. Gak maksud gitu."
"Nanti besok tak jelasin deh."
"Kenapa besok?" Rina hanya menjawab dengan menunjuk tangan ke arah pintu masuk. Mrs. Novi—guru bahasa inggris yang berjalan mendekati pintu kelas kami.