"Tapi, Mas... soal harga pasar itu, apa memang itu sudah pasti? Bagaimana kalau itu hanya merugikan kami sebagai tengkulak?" jawab salah satu dari tengkulak itu.
"Saya yakin tidak akan merugikan kalian sebagai tengkulak, kalau niat kalian juga baik. Tidak rakus mengambil keuntungan. Justru adanya informasi harga pasar, membuat lebih terbuka."
"Pasti lebih melegakan petani, hingga kejadian seperti pertengkaran harga tak akan terjadi."
"Iya juga, Mas. Apa Mas yakin ini bisa menjamin di musim ke depannya?" tanya salah satunya lagi.
"InsyaAllah... saya yakin ini bisa jadi jembatan buat kalian lebih baik dalam jual beli." Ardi menjawabnya dengan tersenyum. Berusaha ramah dengan kedua bapak di hadapannya.
"Mas... ini tehnya." Mala hadir memecah ketegangan di antara mereka bertiga.
"Oh iya, makasih, Sayang."
Mala tersenyum dan segera masuk ke rumah.
"Silakan diminum dulu, biar rileks." Ardi memersilahkan kedua tengkulak itu untuk minum dahulu.