"Nak, gimana? Sudah bisa dihubungi?" Ibu Sekar bertanya pada Cahya.
"Ibu kok kawatir sekali dengan Oki, Nak. Apa sudah sampe? Kenapa ia ndak kabarin Ibu?" Cemas kian menggelayutinya.
"Ibu tenang, ya. Mungkin hp Kakak mati. Jadi susah dihubungin.
"Gimana kalau dia benar-benar belum sampai?"
"Apa dia sudah makan?"
"Kenapa sampai dua hari tak berkabar?"
"Kan harusnya sore kemarin sudah sampe. Kenapa sampe siang begini, belum juga kabarin Ibu?"
"Ssstt, Ibu tenang, ya. Kakak pasti nggakpapa. Ibu istirahat dulu aja, ya. Biar nanti sorean Cahya telpon Kakak lagi," ucap Cahya berusaha menenangkan Ibunya.
"Nak, tolong kabarin terus Kakakmu. Dia tak punya siapa-siapa di sana. Ibu kawatir dia kenapa-napa."
"Iya, Bu... Ibu tenang, ya."
"Ya Allah, Kakak kemana aja si? Kenapa gak berkabar juga?" Cahya turut cemas.
***