"Ay, sudah tiga hari ini kontak WA Aksa off. Gimana nih?"
"Ya gimana?"
"Kamu mah... apa gak ngrasa, dia aneh? Sejak beberapa hari ini aneh. Minimal, kawatir gitu?"
"Ya, mungkin dia sibuk, Ni."
"Aneh kamu mah ya. Terserah deh. Gitu aja trus sampe langit berubah jadi warna-warni!"
"Kok marah, Ni?"
Klik.
Telepon dari Nia mati tiba-tiba. Entah bagaimana perasaan Ayya sekarang. Nia hanya berusaha mengabari kondisi. Tapi Ayya?
***
Pertemuan kemarin, menyisakan kisah. Sebuah kisah, yang barangkali inilah awal kedua kali dari perjalanan hati Ayya dan Aksa.
Hari itu, Ayya menjumpai Nia di tempat kerjanya. Mendapati ada hal berbeda, Ayya diajak Nia mengobrol sesuatu.
"Ay, kamu tau 'kan??"
"Inget, Ay. Dia sudah di sini. Ingat lagi dulu awal kalian pisah dan kembali kenapa?"
"Alasan selama ini menghilang dulu juga aku rasa bukan sepenuhnya salah dia. Sampai kapan kamu kegini trus? Pura-pura cuek, tapi sebenernya perhatian. Sampai kapan, Ay?" Nia sedikit kesal.