"Gimana, Kang? Ada yang mencurigakan?" tanya Pak Dani.
Kang Herman menggeleng. Namun, ia terus mencari. Melihat Pak RT lebam dengan luka di pelipisnya, terus membuatnya teringat. Siapa sebenernya yang tega melakukan hal ini?
"Yaudah, kita coba cari ke sana!" ucap Kang Herman bersemangat.
"Pokoknya kita harus temukan, Pak. Siapa yang sudah berani-beraninya menganiaya Pak RT! Kang Herman mulai emosi. Ia tak terima Pak RT, orang yang begitu tulus membuat rencana ini, bisa dianiaya orang begitu saja.
Pak RT, bagaimanapun adalah inisiator. Tanpanya, tujuan mulia untuk memperkenalkan bibit dan pupuk alami, tak mudah tercapai.
Namun, entah mengapa ada saja orang yang tak menyukainya. Bagaimana mungkin? Tiba-tiba saat hari launching, ia terluka begitu parah.
"Pak... sini, Pak! seru Kang Herman memanggil Pak Dani.
Pak Dani segera menuju panggilan Kang Herman.
"Kenapa, Kang? Ada apa?"
"Ini. Bapak tau ini punya siapa?"
Kang Herman menunjukkan sebuah kancing baju.