Sepeninggal Istrinya Khadijah, Rasulullah merasa amat sedih. Di tengah kesedihannya tersebut, beliau kerap mengunjungi rumah para sahabatnya, termasuk Abu Bakar Ash-Shiddiq. Sejak itulah beliau mengenal Aisyah sebagai putri dari Abu Bakar sahabatnya.
Hingga pada akhirnya Rasulullah menikahi Aisyah atas petunjuk Allah SWT. Ibnu Abu Mulaikah menyatakan bahwa Aisyah RA berkata, Jibril datang kepada Nabi SAW (dalam mimpi) dengan membawa gambarnya dalam sepotong kain sutra hijau seraya berkata, "Inilah istrimu di dunia dan akhirat." (HR. Tirmidzi)
Mimpi tersebut dialami Rasulullah selama tiga malam. Hingga pada akhirnya beliau mengutus Khaulah binti Hakim bin Al-Auqash, istri Utsman bin Mazh'un, untuk datang ke rumah Abu Bakar dan meminta putrinya menjadi istri beliau.
Dan menurut salah satu riwayat, kala itu Aisyah baru menginjak usia 6 tahun. Namun, keduanya dikatakan baru tinggal serumah dan menjalani biduk rumah tangga ketika usia Aisyah menginjak 9 tahun, atau tiga tahun setelah pernikahan keduanya digelar. Tepatnya setelah peristiwa Perang Badar.