"Apa masalah Paman sebenarnya? Kami tak mengenal, Paman! Jadi, lepaskan kami berdua! Paman menyekap kami lebih dari 5 jam! Memang apa yang Paman inginkan, hah?" teriak Jeje sambil berusaha membuka ikatan di tangannya.
"Masalahku bukan dengan kalian tapi dengan orang tua bocah laki-laki ini. Jadi, diam saja di sini. Mengerti?!"
"Nana baru pertama ke sini, Paman. Mungkin Anda salah orang!" ucap Nana lantang, menyembunyikan rasa takutnya.
Plak!!
Lagi. Kini tangan lelaki itu beralih menampar pipi merah Nana.
"Jauhkan tangan kotor Anda dari masa depanku, Paman!" teriak Jeje yang sontak membuat Nana menoleh ke arahnya. Merasa aneh dengan julukan yang disematkan Jojoon untuknya. Dia memang tak peka.
"Wah ... aku tak nyangka bibit dari bajingan bernama Jaelani punya kepedulian juga ya pada seorang gadis. Cih! Ini semakin membuatku muak!"
Lelaki yang bernama Rhei itu menjambak rambut agak panjang Jeje.