Ryushin kini sedikit berlari kecil untuk mengejar papanya. Jangjun tidak sekalipun menoleh ke arah Ryushin sejak turun dari mobil, jadi Ryushin hanya terus memandang papanya dari belakang.
Ryushin tidak tahu kenapa dia merasa seperti ini. Tapi, semakin dilihat dari jauh seperti saat ini, papanya terlihat semakin sulit digapai. Padahal, biasanya Jangjun sering kali menempel pada Ryushin hingga Ryushin merasa risih. Tapi, ketika papanya terus menghindar dari Ryushin seperti saat ini, Ryushin menjadi merasa aneh.
Ryushin terus memikirkan apa sebenarnya kesalahannya, sehingga papanya semarah itu. Bahkan, sekedar menoleh atau mengajak Ryushin berbicara saja Jangjun terlihat enggan.
Apakah ini ada hubungannya dengan kebiasaan Ryushin yang masih sering berkelahi? Ataukah kesalahan Ryushin yang sering sakit-sakitan itu, jadi papanya merasa bosan mengasuh Ryushin?
