"Woi, kau habis mencari masalah lagi ya, Shin? Wajahmu sampai memar begitu!" tanya teman laki-laki Ryushin yang selalu julid itu.
"Iya, memangnya kenapa?" ketus Ryushin pada teman yang tidak menyukainya. Dia tidak perlu menyembunyikan rasa tidak sukanya pada temannya yang bernama Yudhi itu.
"Pasti sama ketua kelas sebelah itu lagi, ya?!" tebak remaja putra, yang lain.
"Kemarin Toni duluan yang mulai. Jangan menyalahkan aku terus dong!" tanggapan Ryushin ketika semua teman laki-lakinya di kelas ini menatap sinis ke arahnya.
"Sudah tahu karakter Toni begitu, masih saja kau ladeni si anak tajir itu, Shin!" tanggap temannya yang lain.
"Loh ... ada apa nih ribut-ribut?" tanya Rini, yang baru saja tiba di kelas. Rini adalah saingat berat Viona untuk mendapatkan perhatiannya Ryushin.
"Ayolah, Shin! Kita sama-sama ke UKS!" ajak Viona kembali. Dia masih bersikeras dan berusaha memonopoli Ryushin. Dia bahkan kini menghalang-halangi pandangan Rini untuk melihat ke arah Ryushin.