"Om TJ! Jangan dengarkan mereka Om! Mereka hanya teman-temannya Ryushin yang masih suka disuapin mama mereka!!" Ryushin kembali berteriak agar Tae Joon tetap mengendalikan diri.
"Hahaha ... jadi nama Om-mu itu TJ ya, Shin? TJ itu apa, ya? Tanggung Jawab? Atau malah Telur Jahe?" Kelakar Toni, disambut riuh tawa dari teman-temannya.
Tae Joon hanya menyeringai, mendengarkan racauan anak-anak ingusan itu. Tae Joon memilih abai. Dia malah berjalan santai untuk mendekat ke arah Ryushin.
Tae Joon mengulurkan tangannya pada Ryushin.
"Shin, kau tidak apa-apa, 'kan? Jangan jadi muridku jika kau kalah dalam perkelahian ini." Saat mengatakan ini, Tae Joon sambil tersenyum. Ancaman tadi hanyalah candaan darinya agar memberi Ryushin semangat kembali.
Ryushin langsung meraih uluran tangan dari Tae Joon. Dia bangkit dan tersenyum.
"Aku belum kalah kok, Om! Itu hanya sponsor tadi!" ucap Ryushin. Dia kembali meregangkan otot-otot tangan dan lehernya saat ini.