Ini adalah hari Senin, hari Ryushin harus kembali melakukan rutinitas sibuknya. Hari Minggu kemarin, Ryushin habiskan hari libur dengan tidur seharian. Dia sambil menata hati dan mental, Ryushin takut jika hari Senin juga akan dimulai kembali kisah sedihnya yang selalu saja dizalimi oleh orang lain karena Ryushin yang berasal dari keluarga yang tidak mampu.
Senin papa, Ryushin berada di depan kelasnya. Ia berulang kali menghembuskan napas kasar, takut-takut kejadian kemarin lusa terulang lagi. Apa yang harus ia lakukan untuk mengungkap kebenaran?
"Selamat pagi, Sobat?" Seorang pemuda tiba-tiba datang dan merangkul pundak Ryushin.
Ryushin menoleh.
"Kak Rino? Apa yang kau lakukan di kelasku, huh?"
Rino tak menjawab. Ia tersenyum manis sambil menarik sahabatnya masuk kelas bersama.
"Mohon perhatiannya!" seru Rino.
Seisi kelas langsung memfokuskan pandangan pada dirinya dan Ryushin.