"Apa kau juga lupa jika Ryushin itu dulunya lahir prematur, Bodoh! Keponakanku ini mengalami masalah pada organ dalamnya karena dia dikeluarkan paksa oleh Takahashi keparat itu sebelum organ dalam Ryushin matang. Apa kau lupa tentang itu, hah?! Apa saat ini kau sedang menyesali semuanya dan ingin kembali ke kehidupanmu sebelum kehadiran Ryushin, Bodoh?!"
"Hentikan itu, Kak! Aku tentu saja tidak pernah melupakan kejadian itu. Aku saat itu bahkan mengira Nana meninggal saat kebakaran di rumah sakit. Tapi, ternyata setelah belasan tahun dia muncul kembali sebagai istrinya ayah kita!"
"Bukan itu masalahnya sekarang, Bodoh! Karena terpuruk melihat Nana yang hidup bahagia, kau malah melampiaskan kekecewaanmu pada Ryushin. Memangnya salah apa keponakanku ini atas nasib buruk yang menimpamu, Jeje?!"
"Siapa yang menyalahkan Ryushin sih, Kak?! Mana mungkin aku sampai hati berbuat seperti itu?!" Jangjun menyahut. Matanya sudah memerah karena menahan tangis.