"Hei, Son! Apa yang kamu lakukan di tempat kontruksi ini? Ini tempat berbahaya, Son!"
Ryushin kecil menoleh saat dipanggil. Ternyata yang memanggil adalah seorang lelaki berusia sekitar 40 tahunan lebih itu. Lelaki dewasa itu yang menepuk bahu Ryushin tadi.
Ryushin kecil mendongak ke atas.
"Papa. Lyu-chin mencari Papa," ucap Ryushin kecil.
Ryushim termasuk lamban dalam berbicara. Bahkan, di usia Ryushin yang sudah 5 tahun kini, dia masih saja cadel. Namun, Ryushin memang cerdas dari kecil.
Lelaki tua tadi berjongkok, mensejajarkan tingginya dengan tinggi bocah yang masih berseragam sekolah taman kanak-kanak itu.
"Siapa papa kamu, heh?" tanya lelaki tua itu.
Ryushin terdiam sejenak. Ryushin mengingat-ingat nama ayahnya.
"Ultamen mebiyus, Om," celoteh Ryushin saat ia mulai mengingat sesuatu.
"Pfftt, hahahaha ... kamu menggemaskan sekali, Son. Maksudnya om nama asli papamu, Son."
Lelaki tadi mengulang pertanyaannya.
Ryushin kembali terdiam, memikirkan sesuatu.