"Baiklah, Jun! Kalau ini demi Ryushin, aku akan meminjamkan wig punyaku. Kamu tinggal memilih warna dan modelnya saja, Jun," ucap Mbak Mince begitu tulus.
Senyuman Jangjun langsung merekah. Tanpa sadar, dia langsung meraih kedua tangan Mbak Mince. Tindakan Jangjun yang sebenarnya ketidaksengajaan karena terlalu senang itu, langsung membuat pipi Mbak Mince merona saat ini.
"Terimakasih banyak ya, Mbak Mince! Aku akan membalas budi baik mbak suatu saat nanti!"
"Bagaimana kalau nanti malam, Jun?" sahut Mbak Mince sambil berkedip-kedip manja. Jangjun yang terlalu naif, tidak mengetahui maksud tersembunyi dari ucapan waria yang terlihat cantik seperti wanita tulen itu.
"Maaf, Mbak. Kalau nanti malam, aku masih tidak bisa. Mungkin jika aku libur kerja, aku akan usahakan deh."
"Benar ya, Jun! Kamu sudah janji lho! Dan seorang lelaki itu pantang mengingkari janjinya," ucap Mbak Mince, antusias. Binaran matanya bahkan kini terlihat jelas.