Tak ada yang lebih menyesakkan dalam hidup Panji selain dari berpisah dengan Algis dan kedua bayi kembarnya.Panji terpuruk,hidupnya seakan menjadi gelap sunyi tak berwarna lagi walau hanya berpisah beberapa hari.Tiap malam ia akan menangis tersedu di kamarnya,meratapi hari-harinya tanpa Algis di sisinya.Hukuman yang Algis berikan sangat berat.Namun ia harus menjalani ini.
Bukanya Panji tidak mau berusaha untuk melakukan sesuatu supaya membuat Algis memaafkan dirinya,hanya dia tidak mau lebih menyakiti hati pemuda itu.Panji menunggu,menunggu Algis berdamai dengan hatinya.Ia tahu pemuda yang melahirkan kedua bayinya itu sedang menghadapi rasa bersalahnya.Bagaimana Algis akan memafkan dirinya jika Algis sendiri sedang terbebani rasa bersalah,merasa dirinyalah penyebab semua yang telah terjadi.