"Tok..tok..." Suara ketukan dari pintu ruang kerja Panji.
"Masuk.." kata Panji,pria itu tampak sibuk memeriksa berkas-berkas diatas meja kerjanya.
Pintu terbuka, keluar sosok Radit dari balik pintu dengan wajah kusut.
Melihat sahabatnya mengunjunginya di kantor membuat Panji heran. Tidak biasanya sahabatnya itu datang kekantor. Biasanya akan mengajaknya keluar jika ingin bertemu.
"Tumben Lo kesini,ada apa?"
Radit tak langsung menjawab. Pria itu mendaratkan bokongnya pada sofa yang tak jauh dari meja kerja Panji.
"Gak apa-apa pengen aja,kalo gue ajak keluar Lo juga pasti gak mau,sibuk terus"
"Yaa Lo tahu kan gue harus siapin dokumen yang di butuhkan buat bulan depan, gue juga harus cari rumah baru buat Algis"
Radit mendesah pelan.
"Kayaknya hubungan Lo sama kakak ipar lancar-lancar aja ya Ji,gue jadi iri"
Panji tersenyum miring.
"Kenapa bocah tengil itu ninggalin Lo" tebak Panji tepat sasaran.
"Kok Lo tahu Ji.."