"Jgrekk..." suara Bastian membuka pintu apartement, pemuda itu baru saja pulang kerja paruh waktu wajahnya tampak lelah.
Ia melepas sepatunya, matanya melihat sepatu Radit yang dipakai pria itu kemarin sudah ada berjejer rapi di atas rak sepatu. Artinya pria itu sudah pulang.
Bastian bergegas masuk.
"Baby....."
Suara Radit menyambut ceria,pria itu memakai apron dan memegang spatula di tangannya, wajahnya tersenyum senang seperti sedang tidak membuat kesalahan sama sekali.
Bastian melengos, tidak menyahut sapaan Radit. Pemuda itu berjalan melewati dapur menuju kamar.Radit melepas apron-nya lalu mematikan kompor kemudian ia berjalan menyusul bastian ke kamar mereka.
"Sayang... Apa lo marah?" Radit memeluk tubuh Bastian dari belakang.
Namun yang di peluk masih diam tak bergeming, menyibukkan diri melepas bajunya.
"Maafin gue yang.." kata Radit pelan masih memeluk tubuh Bastian.