Hati Patricia tenggelam, dia jarang melihat perawakan Andri yang begitu serius dan menakutkan.
Dia tidak mengerti mengapa Putri tidak menyukai Andri, tapi mengapa dia tidak ingin pergi meninggalkan Andri, dan dia lebih tidak mengerti lagi mengapa Andri tampaknya tidak peduli. Jika ini terus berlanjut, dia tidak akan pernah melihat saat dimana dia menjadi Nyonya Pangemanan. Dia ingin menjadi Nyonya Pangemanan dalam mimpinya, tetapi Putri mendapatkan posisi ini dengan mudah dan dia tidak peduli sama sekali pada Andri. Pikiran ini membuatnya marah.
Sementara Andri sibuk, Patricia berjalan ke kamarnya untuk mandi, lalu mengenakan piyama sutra lembutnya, dan penampilannya memang seperti wanita simpanan, dan berjalan ke ruang tamu. Tidak ada orang lain disitu, jadi dia memerintah pelayan Minah, "Pergilah, Siapkan ruang tamu. "
Pelayan Minah berdiri diam, menatap Putri.
Putri duduk di sofa dan membalik-balik majalahnya, "Pergilah, Minah."