Chereads / Menebus Dosa, Hidupku Bukanlah Milikku / Chapter 37 - Pameran Seni

Chapter 37 - Pameran Seni

Ketidakpahamannya dianggap oleh Andri sebagai harapan. Kemarahan di matanya menjadi lebih kuat, tangannya mengepal, dan kemudian amarahnya dilepaskan secara diam-diam, dan akhirnya membanting pintu.

Saat mobil melaju menjauh dari rumah Pangemanan, Putri duduk di lantai yang dingin dengan punggung bersandar di tepi tempat tidur, membenamkan wajahnya di lutut, rasa kesepiannya begitu kuat.

Bu Imah kembali tiga hari kemudian, "Putri, bagaimana dengan Guru? Mengapa kamu tidak mengikuti Guru melakukan perjalanan bisnis? Bukankah kamu berkata kalau kamu sedang libur? Kamu akan kesepian jika sendiri di rumah ini."

Putri bersandar di sofa dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Telepon berdering tiba-tiba, pesan berisi ucapan tahun baru dari Frans. Ditambah amplop tunjangan karyawan.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS